Harga Beras Pasar Modern Normal, Capai Rp14.900 per Kg
Harga beras di pasar modern terpantau normal. Meski data Bapanas terjadi kenaikan harga beras yang cukup signifikan di akhir pekan ini.
IDXChannel - Harga beras di pasar modern terpantau normal. Meski data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan terjadi kenaikan harga beras yang cukup signifikan di akhir pekan ini, Sabtu (5/10/2024).
Berdasarkan pantauan langsung di pasar modern di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, harga beras premium berada di angka Rp298.000 per 20kg. Jika diasumsikan per kg, maka harganya di angka Rp14.900.
Angka ini lebih murah dibandingkan dengan data Bapanas yang menyebut beras premium meroket 4,26 persen menjadi Rp16.170 per kg. Hal ini juga berlaku untuk beras SPHP yang merupakan beras subsidi.
Jika merujuk data Bapanas, harga beras SPHP juga terpantau mengalami kenaikan 3,18 persen menjadi Rp12.960 per kg. Sementara di pasar modern dijual seharga Rp62.500 per 5 kg, yang artinya Rp12.500 per kg.
Temuan di pasar modern berbanding terbalik dengan harga di pasar tradisional. Di mana kenaikan harga dikeluhkan para pedagang lantaran penjualannya mengalami penurunan drastis dibanding sebelumnya.
Kenaikan harga beras dirasakan oleh Fahri, salah satu pedagang beras di pasar Lenteng Agung, Jagakarsa Jakarta Selatan. Di mana ia mengaku kesulitan untuk menjual beras dalam beberapa waktu terakhir.
"Penjualan berkurang drastis, biasa orang beli 10-15 liter sekarang paling 5-7 liter, enggak bisa di atas 10 lagi. Itu kenaikannya sebenarnya sudah lama. Dan kalau naik itu enggak bisa turun lagi harganya," ujarnya.
Fahri menyebut, kenaikan harga beras berlaku hampir di setiap produk beras, baik premium, medium, hingga beras murah. Namun kenaikan parah terjadi untuk beras pera, yang menjadi bahan utama untuk hidangan ketupat.
"Yang naik terutama beras pera, beras khusus ketupat. Kenaikan separuh harga lebih, sekitar Rp50 ribu per liter. Untuk yang lain naik cuma 20-30 ribu per karung," ujarnya.
Saat ditanyai terkait penyebab kenaikan harga beras, Fahri menyebut tidak mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan harga beras melambung. Ia hanya berharap agar harga beras bisa turun kembali.
"Harapan saya supaya harga jangan tinggi-tinggi, jualnya susah," katanya.
(Febrina Ratna)