IDXChannel - Bank Dunia menyebut harga beras di Indonesia merupakan yang termahal di antara negara-negara anggota ASEAN. Mahalnya harga itu dipicu oleh sejumlah faktor yang terkait dengan komponen produksinya.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, biaya produksi yang tinggi menjadi penyebab utama harga beras yang mahal. Komponen biaya produksi itu sangat luas mulai dari ongkos sewa lahan hingga alat mesin pertanian.
"Harga tinggi karena biaya produksi di dalam negeri tinggi, yaitu sewa lahan sangat mahal, upah tenaga kerja mahal, pupuk pestisida mahal, sewa alat olah tanah dan alat panen mahal," kata Sutarto saat dihubungi IDX Channel, Senin (30/9/2024).
Biaya produksi yang mahal ini, kata Sutarto, diperparah dengan maraknya calo atau tengkulak di Tanah Air serta lahan garapan yang semakin kritis. Berbagai faktor tersebut membuat budidaya padi di Indonesia sangat tidak efisien.
"Banyak pihak ketiga atau middle-man, sehingga budidaya padi tidak efisien. Ditambah lagi lahan yang diusahakan petani sempit," katanya.