Harga Daging Ayam dan Sapi Naik Rp5 Ribu di Bengkulu, Pedagang: Pembeli Sepi!
Pedagang daging ayam dan sapi di Pasar Panorama, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mengaku daya beli masyarakat di daerah ini rendah.
IDXChannel - Pedagang daging ayam dan sapi di Pasar Panorama, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mengaku daya beli masyarakat di daerah ini rendah ketika bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
Salah satu pedagang ayam di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, Suhartini mengeluhkan, pada hari pertama dan kedua bulan Ramadan, tahun ini daya beli masyarakat menurun.
Kondisi itu, aku Suhartini, berbeda dengan bulan Ramadan, tahun sebelumnya. Di mana, pada tahun sebelumnya pukul 09.00 WIB, dagangan daging yang dijual sudah habis terjual. Sementara, tahun ini pukul 09.00 WIB, baru terjual dua ekor daging ayam.
Harga daging ayam di Kota Bengkulu, kata Suhartini, satu Kilogram (Kg) sebesar Rp40 ribu, harga itu mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu sejak beberapa Minggu terakhir ini.
"Minat beli ayam masyarakat Kota Bengkulu, tahun ini saat bulan puasa menurun. Jualan ayam saya jam segini (Pukul 09.00 WIB), masih banyak. Begitu juga dengan pedagang ayam lainnya," kata Suhartini, Senin (4/4/2022).
Hal serupa juga dialami pedagang daging sapi, Andi. Pada tahun ini peminat daging sapi menurun atau sepi. Terlebih, bukan Ramadan tahun ini di awal bulan atau bulan muda bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Sepertinya, daging sapi kurang diminati para bulan Ramadan tahun ini padahal harga per Kg, Rp143 ribu naik Rp 5 ribu dari harga normal," jelas Andi.
Kurangnya minat pembeli daging sapi dan daging ayam itu, dilatarbelakangi mahalnya kebutuhan hidup saat ini. Di mana harga gas LPG, listrik naik secara bersamaan.
Sehingga warga Kota Bengkulu, memilih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan seadaanya. Hal ini disampaikan salah satu warga Kelurahan Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, S Fadillah.
"Kebutuhan hidup sekarang serba naik jadi bukan tak mau konsumsi daging ayam atau sapi. Saya pribadi lebih memilih untuk beli bahan makanan yang murah agar cukup dengan kemampuan. Kita harus atur keuangan karena elpiji, listrik naik secara bersamaan," kata Fadillah.
(NDA)