ECONOMICS

Harga Gandum Internasional Naik, Begini Saran Ekonom ke Pemerintah

Michelle Natalia 22/07/2023 12:28 WIB

Dampak keputusan Rusia bisa mempengaruhi pasokan gandum untuk industri makanan minuman di dalam negeri.

Dampak keputusan Rusia bisa mempengaruhi pasokan gandum untuk industri makanan minuman di dalam negeri.

IDXChannel - Dampak keputusan Rusia bisa mempengaruhi pasokan gandum untuk industri makanan minuman di dalam negeri.

Ekonom sekaligus Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah perlu mencermati hal tersebut. 

"Meski impor gandum Indonesia sebagian besar dari Australia dan hanya 166.758 ton dari Ukraina tapi efek berkurangnya suplai gandum Ukraina juga berdampak serius ke perebutan gandum di tingkat global," kata Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).

Dia menambahkan, harga gandum yang jelas untuk kontrak baru bisa naik, kemudian negara yang kekurangan stok akan beli juga dari Australia.

"Ini kalau tidak hati-hati bisa jadi rantai pasok gandum bergeser semua," kata dia.

Bhima menyampaikan, sebagian besar masyarakat miskin yang terbiasa makan mie instan misalnya harus menanggung kenaikan harga apabila ada gangguan stok gandum. Dari data kemiskinan per Maret 2023, mie instan menyumbang 2,56% garis kemiskinan perkotaan dan 2,24% di pedesaan.

Maka dari itu, dia menyarankan sejumlah langkah untuk dilakukan oleh pemerintah. Pertama, pemerintah harus segera menurunkan ketergantungan gandum khususnya dalam pemenuhan karbohidrat.

"Pengembangan pangan lokal perlu mendapat dukungan yang serius. Banyak pangan lokal alternatif yang daya saingnya bisa menjadi substitusi gandum," kata Bhima

Kedua, kata dia, perlumendorong perusahaan pengolahan pangan untuk terus memperbesar serapan pangan alternatif selain gandum.

Langkah ketiga, pemerintah khususnya perwakilan dagang dan kedutaan di negara seperti Rusia dan Ukraina agar terus memantau perkembangan situasi dan memberikan alternatif solusi jika terjadi krisis gandum.

"Yang terakhir adalah dengan memanfaatkan forum G20, forum ASEAN yang dihadiri perwakilan Rusia dan AS untuk menghentikan perang yang mengganggu stabilitas pangan global," tutup Bhima. (NIY)

SHARE