Harga Gas di Eropa Meroket 700 Persen, Jokowi: Di Sini Naik 20 Persen Demonya Enam Bulan
Jokowi mengatakan, jika kenaikan tarif energi tersebut terjadi di Indonesia, maka pemerintah bisa didemo oleh mahasiswa selama berbulan-bulan.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, krisis energi juga melanda seluruh negara di Uni Eropa. Bahkan, ada negara yang mengalami kenaikan tarif energi mulai dari gas hingga BBM sekira 700 persen.
Jokowi mengatakan, jika kenaikan tarif energi tersebut terjadi di Indonesia, maka pemerintah bisa didemo oleh mahasiswa selama berbulan-bulan.
"Kita kalau naik, dinaikkan bensin 10 persen saja, mahasiswa demonya dua bulan. Naik 20 persen, demonya enam bulan, itu ada (negara) yang naik (tarif) gas sampai 700 persen. Bapak Ibu bisa bayangkan saudara-saudara bisa bayangkan, betapa tantangan dunia ini tidaklah mudah," kata Jokowi dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Kongres Nasional (Mahasabha XIII) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Tahun 2023, Palu, Rabu (30/8/2023).
Jokowi menerangkan, rivalitas dan geopolitik juga tidak semakin mereda. Suasana di semua kawasan semakin memanas.
"Rivalitas dan geopolitik juga begitu tidak semakin mereda tetapi semakin meningkat memanas bukan hanya di kawasan di barat perang Rusia dan Ukraina, tetapi juga di dekat kita juga mulai memanas," kata Presiden.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan, tantangan dunia saat ini tidak semakin mudah. Bahkan, katanya, banyak negara ekonominya langsung jatuh usai pandemi Covid-19.
"Kita tahu hampir tiga tahun pandemi kita bersyukur bisa kita lewati dengan baik. Tapi tantangan setelah pandemi bukan sesuatu yang mudah. Dan banyak negara-negara di dunia saat ini setelah menghadapi pandemi ekonominya langsung jatuh," kata Jokowi.
Jokowi pun mengungkapkan, saat ini pasien IMF sudah hampir separuh negara di dunia. Hal tersebut diketahuinya usai menanyakan langsung kepada Managing Director IMF, Kristalina Georgieva.
"Saya bertanya kepada managing director-nya IMF terakhir berapa negara yang menjadi pasiennya IMF 96 negara hampir separuh negara di dunia ini menjadi pasiennya IMF," kata Jokowi.
"Artinya sekali lagi tantangan dunia saat ini semakin tidak mudah. Dari sisi ekonomi, bisa mengatasi pandeminya tapi enggak bisa mengatasi ekonominya. Krisis pangan bisa mengatasi pandeminya tetapi pangan harganya di banyak negara naik lebih dari 50 persen ada di yang lebih dari 100 persen," jelasnya.
(YNA)