Harga Gas Nonsubsidi Dipatok Rp200 Ribu, Pedagang: Ngerepotin Konsumen
PT Pertamina (Perserio) telah menetapkan harga gas nonsubsidi hampir sebesar Rp200 ribu.
IDXChannel - PT Pertamina (Perserio) telah menetapkan harga gas nonsubsidi hampir sebesar Rp200 ribu. Kenaikan ini tak hanya dikeluhkan konsumen, tetapi juga pedagang yang menjual produk tersebut ke masyarakat.
Salah seorang penjual gas di wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat Dadiyono mengaku kenaikan gas ini terjadi secara cepat. Awalnya ia menjual gas seharga Rp 150 ribu untuk ukuran 12 kilogram. Kemudian terjadi kenaikan lagi pada bulan Januari seharga Rp170 ribu.
"Nah ini denger-denger kita (agen) bakal menjual harga 200, wah ini namanya ngerepotin konsumen ya," tutur Dadi kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).
Menurutnya, kenaikan harga terbaru ini belum dirasakan dampaknya. Sebab saat ini dirinya belum menyetok gas berukuran 12 kilogram.
"Kita enggak stok. Kalo kita stok permintaannya gak ada, kita rugi karena barang numpuk. Jadi begitu ada yang pesen, baru saya pesan biar dikirim," jelasnya.
Kendati demikian, ia akan menjual gas 12 kilogram bila terjadi permintaan barang oleh konsumen. "Kita ngikutin permintaan, kalo ada yang beli kita belanja," lanjutnya.
Ia mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang memilih membeli gas bersubsidi berukuran 3 kilogram. Meski banyak masyarakat yang membeli gas tersebut, Dadiyono tidak menjualnya ke orang yang dianggap mampu.
"Tapi saya gak jual (gas 3 kilogram) kalo yang beli orang kaya, kan ini buat rakyat miskin (subsidi)," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, harga gas bersubsidi ukuran 3 kilogram belum mengalami kenaikan. Di mana harga jual gas 3 kilogram saat ini masih diharga Rp16 ribu pertabung.
"Kita jual yang subsidi Rp16 ribu per tabung, tapi kalau diantar Rp17 ribu," pungkasnya. (TYO)