Harga Gula Dunia Naik Nyaris 50 Persen, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?
Berdasarkan data Bank Dunia (World Bank) pada September 2023, harga gula mentah .global berada di angka USD0,58 atau setara Rp8.953
IDXChannel - Harga gula di pasar global naik. Secara tahunan, harga gula telah melonjak nyaris 50 persen dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan data Bank Dunia (World Bank) pada September 2023, harga gula mentah global berada di angka USD0,58 atau setara Rp8.953 (asumsi kurs Rp15.441) per kilogram (kg). Harga ini naik 48,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Harga gula internasional saat ini itu hampir 50 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga gula tahun lalu, jadi kenaikannya relatif tinggi," kata pengamat pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa, Selasa (21/11/2023).
Dwi menjelaskan, kondisi naiknya harga gula dunia tersebut bakal berdampak pada kenaikan harga gula di dalam negeri. Ini mengingat 70 persen kebutuhan gula Indonesia dipenuhi oleh impor.
"Dalam arti, 70 persen kebutuhan gula kita berasal dari impor, sehingga pasti ketika harga gula internasional bergejolak, pasti akan sangat berpengaruh terhadap harga di Indonesia, itu sudah clear," tuturnya.
Menurut dia, peningkatan harga gula global disebabkan faktor penurun produksi gula secara global. Ini terutama akibat penurunan produksi di Brazil dan Thailand yang kini menjadi pemasok gula terbesar.
"Sudah barang tentu masalah iklim dan cuaca contohnya Brazil. Awal Oktober kemarin, itu hujannya cukup tinggi saat panen, sehingga rendemnya turun, lalu di Thailand juga kena El Nino, sehingga produksi turun," ujarnya.
Dwi menambahkan, ketergantungan Indonesia terhadap gula ini kemungkinan bakal terus meningkat seiring berjalannya waktu. Itu mengingat luas lahan untuk memproduksi gula tidak mengalami pertumbuhan sejak 30 tahun lalu.
Di satu sisi, kebutuhan atau permintaan masyarakat terus bertambah.
"Kalau sekarang itu sekitar 420-440 ribu hektare lahan produksi gula, dan itu tidak bertambah. Political while pemerintah praktis tidak ada untuk meningkatkan produksi gula," kata Dwi.
"Luas panen tebu itu tidak banyak berubah, kalau diambil sejak tahun 1990-an luas hampir sama. Artinya, sudah 30 tahun lebih luas panen tebu itu hampir sama dengan sekarang, bisa dibayangkan. Berati tidak ada perkembangan apapun," imbuh dia.
(RNA)