ECONOMICS

Harga Komoditas Global Turun, Bagaimana Nasib Ekspor Indonesia?

Advenia Elisabeth/MPI 18/08/2022 15:15 WIB

Harga minyak mentah turun 10,03% di USD 105,1/Barel, gas alam turun 5,45% di USD 7,3/MMBTU, minyak kelapa sawit turun 29,61% di USD 1.056,6/metrik ton.

Harga Komoditas Global Turun, Bagaimana Nasib Ekspor Indonesia? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga beberapa komoditas global mengalami penurunan per Juli 2022. Kondisi tersebut akan berdampak terhadap sektor ekspor Indonesia yang selama ini cukup menjadi andalan ekonomi.

Adapun harga minyak mentah turun 10,03% di USD 105,1/Barel, gas alam turun 5,45% di USD 7,3/MMBTU, minyak kelapa sawit turun 29,61% di USD 1.056,6/metrik ton. Kemudian gandum turun 16,77% di USD 382,5/metrik ton, serta nikel turun 16,28% di USD 21.500/metrik ton. 

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno menuturkan, para eksportis akan mulai mencari negara-negara potensial dengan memanfaatkan berbagai perjanjian dagang yang telah digulirkan pemerintah. 

"Permerintah kan sudah melakukan kurang lebih 23 perjanjian dagang. Nah kita mulai teliti satu per satu, mana saja dari semua perjanjian dagang itu yang menguntungkan kita," ujar Benny di acara Market Review IDX Channel, Kamis (18/8/2022).

Ia tidak menampik bahwa para pengusaha masih memiliki kendala dalam melakukan pengiriman barang ke negeri seberang, contohnya ke Amerika Selatan. Padahal market di sana sangat potensial. 

"Dalam proses ekspor, kita terkendala dengan logistik misalnya ke Amerika Selatan tapi bukan berarti nggak ada harapan karena Amerika Selatan itu juga besar marketnya. Makanya perjanjian dengan Amerika Selatan harus di garap habis-habisan," tegasnya.

Namun di sisi lain ada juga komoditas global yang mengalami kenaikan, seperti batu bara naik 7,55% jadi USD 306,4/metrik ton. Benny mengatakan jika harga batu bara terus menanjak maka akan berimbas pada harga produksi listrik dalam negeri. Alhasil pemerintah akan menaikkan subsidi kepada PLN. 

"Kalau harga batu bara naik terus mungkin subsidi pemerintah kepada PLN juga akan naik walaupun ada DMO yang ditetapkan. Tapi pengusaha batu bara kan lebih baik menjual keluar negeri dibandingkan dalam negeri," tandasnya. 

(DES)

SHARE