ECONOMICS

Harga Komoditas Turun, Penjualan Wholesales Truk Nasional Tetap Tumbuh 6,6 Persen

Dovana Hasiana/MPI 16/06/2023 13:27 WIB

Tren penurunan harga komoditas terutama terjadi pada sektor pertambangan, seperti batubara, nikel, alumunium dan sebagainya. 

Harga Komoditas Turun, Penjualan Wholesales Truk Nasional Tetap Tumbuh 6,6 Persen (foto: MNC Media)

IDXChannel - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan truk nasional dari pabrik ke dealer (wholesales) mencapai 28.746 unit pada periode Januari hingga April 2023 lalu.

Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 6,63 persen dibanding realisasi penjualan wholesales pada periode sama tahun lalu.

"Pertumbuhan ini terjadi di tengah harga komoditas yang menurun, baik di pasar dalam negeri maupun pasar internasional," ujar Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, Jumat (16/6/2023).

Tren penurunan harga komoditas tersebut, menurut Jongkie, terjadi pada sektor pertambangan, seperti batubara, nikel, alumunium dan sebagainya. 

"Sedangkan kalau kita lihat angka penjualan Januari hingga Mei, ada pertumbuhan sebesar enam hingga delapan persen, untuk kendaraan niaga maupun penumpang," tutur Jongkie.

Angka pertumbuhan tersebut juga cukup menggembirakan lantaran menunjukkan tren yang cukup signifikan dibanding realisasi penjualan pada periode sama pada 2022 lalu.

Pada bulan Mei saja, menurut Jongkie, truk besar dengan ukuran di atas 40 ton terjual hingga 2.000 unit.

Sementara untuk truk dengan ukuran lima ton merupakan unit yang paling diminati, di mana sebanyak 10 ribu hingga 12 ribu unit bisa terjual setiap bulannya.

Jongkie menyebutkan, harga komoditas memang turut mempengaruhi penjualan truk nasional.

Pasalnya, peningkatan penjualan truk secara signifikan biasanya terjadi ketika pelaku industri berupaya untuk meningkatkan produktivitas lantaran kenaikan harga komoditas.

Jongkie mengatakan, industri biasanya menambah jumlah truk untuk mengangkut komoditas demi meningkatkan penjualan ketika harga komoditas mengalami peningkatan. 

Kendati demikian, Jongkie melanjutkan, penjualan wholesales truk nasional ditopang oleh pembangunan Indonesia yang sedang masif terjadi pada beberapa waktu ini. Pembangunan jalan, jembatan, bandara, pelabuhan bahkan bendungan menopang industri truk nasional. 

"Dengan pembangunan yang berjalan, tentu ada logistik yang membutuhkan alat angkut untuk mengangkut semen, atau besi," ungkap Jongkie.

Kondisi ini, ujar Jongkie, tentu membutuhkan pasokan truk, mulai dari ukuran kecil dengan ukuran lima ton atau truk dengan ukuran 20-30 ton. 
Sektor ini pun disbeut Jongkie mengalami peningkatan penjualan. Sehingga meski harga komoditas mengalami penurunan, faktanya sektor logistik tetap mampu mendorong pertumbuhan penjualan truk nasional.

Selain itu, industri otomotif kendaraan niaga juga semakin berkembang didukung oleh sektor pariwisata yang kembali bergeliat pasca pencabutan kebijakan pembatasan oleh pemerintah. 

"Kalau pariwisata berkembang, tentu dibutuhkan kendaraan niaga berupa bus. Ini mendukung pertumbuhan. Dengan begitu, Gaikindo optimistis target penjualan satu juta kendaraan di tahun ini bisa tercapai," tegas Jongkie. (TSA)

SHARE