ECONOMICS

Harga Mi Instan Bakal Melejit, Mendag: Jangan Bergantung ke Terigu

Rizky Fauzan 18/08/2022 14:18 WIB

Menurutnya, Indonesia memiliki pilihan bahan baku lain, seperti ketela, singkong, hingga sagu.

Harga Mi Instan Bakal Melejit, Mendag: Jangan Bergantung ke Terigu (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta masyarakat agar tidak bergantung pada tepung terigu. Hal ini demi mengantisipasi kenaikan harga mi instan imbas menipisnya pasokan gandum.

Menurutnya, Indonesia memiliki pilihan bahan baku lain, seperti ketela, singkong, hingga sagu. "Itu kan Mentan (Menteri Pertanian) beri semangat jangan terigu terus. Kan, kita punya makanan ketela, makanan singkong, kita punya sagu, banyak," kata Zulkifli kepada wartawan di Pasar Tomang Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (18/8/2022).

Zulkifli mengakui kalau harga terigu yang berbahan baku gandung memang naik. Namun, dia optimistis harganya akan kembali turun pada September hingga Oktober mendatang.

"Terigu akhir-akhir ini naik sedikit, tapi mudah-mudahan September-Oktober turun, jadi (mi instan) naik tiga kali lipat, gak," kata dia.

Mengutip Info Pangan Jakarta, per 17 Agustus 2022 harga terigu masih stabil di level Rp10.031 per kilogram (kg). Sebelumnya, Zulkifli juga percaya diri harga mi instan tidak akan naik tiga kali lipat imbas kenaikan gandum. Menurutnya, harga gandum akan turun seiring membaiknya panen komoditas itu di sejumlah negara.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut harga mi instan bakal naik tiga kali lipat imbas perang Rusia-Ukraina. Sebab, perang antara kedua negara itu membuat ratusan ton gandum tertahan. Alhasil, pasokan gandum ke sejumlah negara termasuk Indonesia berkurang sehingga harganya jadi naik.

"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum tidak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat," kata Menteri Pertanian. 

(DES)

SHARE