ECONOMICS

Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Turun di Juli 2022, Ini Rinciannya

Advenia Elisabeth/MPI 09/07/2022 10:32 WIB

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan harga referensi produk Crude Palm Oil (CPO) turun USD84,29 atau 4,96 persen dari periode bulan sebelumnya.

Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Turun di Juli 2022, Ini Rinciannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan harga referensi produk Crude Palm Oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Juli 2022 ditetapkan sebesar USD1.615,83 per MT. Harga referensi ini turun USD84,29 atau 4,96 persen dari periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar USD 1.700,12 per MT.

Penetapan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

“Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui ambang batas (threshold) USD750 per MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD288 per MT untuk periode Juli 2022,” kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono, di Jakarta, Sabtu, (9/7/2022).

BK CPO untuk Juli 2022 merujuk pada kolom 17 lampiran huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.010/2022 sebesar USD288 per MT. Nilai tersebut naik dari BK CPO untuk periode Juni 2022.

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Juli 2022 tercatat sebesar USD2.437,11 per MT, turun 3,29 persen atau USD 83,02 dibanding bulan sebelumnya, yang tercatat USD2.520,13 per MT. 

Veri menerangkan, hal ini berdampak pada penurunan HPE biji kakao pada Juni 2022 menjadi USD2.151 per MT, turun 3,63 persen atau USD 80,96 dari periode sebelumnya, yaitu sebesar USD2.232 per MT.

"Penurunan harga referensi CPO dipengaruhi kebijakan Indonesia yang membuka kembali keran ekspor walaupun permintaan belum meningkat. Sebelumnya, Indonesia menerapkan kebijakan larangan ekspor CPO," paparnya. 

Akibatnya, lanjut Veri, India melakukan substitusi CPO dengan minyak bunga matahari (sunflower oil). Selain itu, penurunan harga referensi CPO juga dipengaruhi pemberlakuan lockdown di Tiongkok.

Sedangkan, penurunan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi beberapa faktor, misalnya faktor cuaca yang menurunkan kualitas hasil panen. 

"Selain itu, dipengaruhi inflasi global yang membuat permintaan cenderung diarahkan untuk kebutuhan pokok, sehingga berimbas pada komoditas kakao yang merupakan kebutuhan tersier," jelasnya.

Kendati demikian, Veri mengatakan, penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen. BK kakao tersebut tercantum pada kolom 2 lampiran huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.010/2022.

Begitu juga HPE produk kulit tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Sedangkan untuk produk kayu, terdapat beberapa perubahan HPE. BK produk kayu dan kulit tidak mengalami perubahan, sebagaimana tercantum pada Lampiran huruf A Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.010/2022. (TYO)

SHARE