sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga CPO Anjlok, DPR Minta Luhut Jangan Kambing Hitamkan Perang Ukraina

Economics editor Carlos Roy Fajarta Barus
08/07/2022 13:07 WIB
Anggota Komisi 6 itu juga berpendapat bahwa anjloknya harga TBS sawit petani itu adalah akibat kerusakan rantai pasok terkait moratorium ekspor
Harga CPO Anjlok, DPR Minta Luhut Jangan Kambing Hitamkan Perang Ukraina (FOTO:MNC Media)
Harga CPO Anjlok, DPR Minta Luhut Jangan Kambing Hitamkan Perang Ukraina (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Anggota Komisi 6 DPR RI Deddy Yevri Sitorus meminta Menko Marves Luhut Panjaitan agar jangan buang badan soal anjloknya harga tandan buah segar (TBS) Sawit dan crude palm oil (CPO). 

“Kalau Pak Luhut bilang itu karena Ukraina buka keran ekspor bunga matahari dan memangkas pajak ekspor, itu namanya buang badan dan tidak bertanggung jawab,” ujar Deddy, Jumat (8/7/2022).

Anggota Komisi 6 itu juga berpendapat bahwa anjloknya harga TBS sawit petani itu adalah akibat kerusakan rantai pasok terkait moratorium ekspor, mekanisme perizinan ekspor (PE) yang memakan waktu, kebijakan distribusi minyak goreng yang kacau, tingginya beban pungutan ekspor dan flusing out. 

Kekacauan itulah yang menyebabkan harga TBS petani hancur dibawah kewajaran. “Jadi jangan cari kambing hitam soal Ukraina sebab harga ke-ekonomian TBS dan CPO itu ambruk karena kapasitas tangki yang overload sehingga tidak mampu menampung TBS dan siklus CPO nya tidak bisa berjalan normal,” katanya.

Lebih jauh Deddy menjelaskan bahwa pengelolaan CPO dan minyak goreng dibawah Luhut Panjaitan itu gagal total. Ekspor tertahan dan merugikan negara, perusahaan sedang dirugikan karena kualitas CPO menurun dan petani kecil menjerit karena harga yang terjun bebas. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement