Harga Tes PCR Turun, Klinik dan Lab Masih Raup Untung
Harga yang ditetapkan oleh Pemerintah menurutnya telah mencakup seluruh operasional pokok diluar dari pengambilan tes PCR tersebut.
IDXChanel - Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Randy Teguh menilai meski harga PCR telah turun, namun pelaku usaha jasa, klinik dan penyedia layanan tes PCR tetap masih mendapatkan keuntungan dari harga yang telah ditetapkan.
"Ketika harga PCR turun tentu ada pengusaha dan klinik yang dirugikan, meski begitu kami menilai dari pengusaha atau klinik tersebut masih memiliki peluang atau untung (laba) dalam menjalani bisnisnya dalam menyediakan jasa tes layanan PCR,” kata Randy saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (3/11/2021).
Harga yang ditetapkan oleh Pemerintah menurutnya telah mencakup seluruh operasional pokok diluar dari pengambilan tes PCR tersebut.
"Harga tes kan menyesuaikan dengan alatnya yang dibeli, dulu memang kan mahal dari sananya (distributor) jadi ya ruginya mungkin jika pengusaha tes PCR sudah membeli reagen yang mahal harus menyesuaikan dengan tarif terbaru dari Tes saat ini," ungkapnya.
Untuk Harga, Randy menuturkan harga alat tes PCR bisa diketahui di laman e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP).
"Harga-harga itu sudah tertera di websitenya secara transparan, masyarakat bisa melihat harga reagen dan harga PCR itu di katalog LKPP. Di sana semua ada, bisa tahu. Misalnya produknya Bio Farma, atau dari yang lain bisa dilihat juga. Ada yang Rp158 ribu, ada yang Rp300 ribu, dan sebagainya," jelasnya.
(SANDY)