Heineken Jual Seluruh Bisnisnya di Rusia, Dibanderol Lebih Murah dari Harga Satu Bir
Heineken telah menyelesaikan penjualan tujuh pabrik bir di Rusia dengan harga sekitar USD1, lebih murah dari harga eceran salah satu birnya.
IDXChannel - Heineken akhirnya menyelesaikan penjualan seluruh bisnisnya di pasar Rusia. Namun, aksi korporasi itu tak menguntungkan.
Perusahaan pembuat bir tersebut pada hari Jumat (25/8/2023) mengumumkan mereka telah menyelesaikan penjualan tujuh pabrik birnya di negara tersebut kepada Arnest Group dengan harga sekitar USD1, lebih murah dari harga eceran salah satu birnya.
Transaksi simbolis ini akan merugikan perusahaan sebesar USD324 juta, namun perusahaan berharap dapat memperoleh dampak baik dari aksi korporasi tersebut. Perusahaan induk Heineken di Belanda mengatakan mereka telah berusaha meninggalkan negara itu sejak Maret 2022, ketika sanksi Barat diberlakukan karena invasi Rusia ke Ukraina.
Lambatnya Heineken keluar dari Rusia membuat perusahaan itu menjadi sasaran kritik. “Kami sekarang telah menyelesaikan keluarnya kami dari Rusia,” kata Dolf van den Brink, CEO dan ketua Heineken, dalam sebuah pernyataan dikutip dari Fortune.com, Minggu (15/8/2023).
“Perkembangan terkini menunjukkan tantangan signifikan yang dihadapi perusahaan manufaktur besar untuk keluar dari Rusia. Meskipun memakan waktu lebih lama dari yang kami perkirakan, transaksi ini menjamin penghidupan karyawan kami dan memungkinkan kami keluar dari negara ini dengan cara yang bertanggung jawab,” sambungnya.
Penjualan tersebut akan melindungi 1.800 mantan pekerja perusahaan tersebut di Rusia, karena Arnest Group yang umumnya berspesialisasi dalam kosmetik dan kemasan, telah menjamin pekerjaan mereka selama tiga tahun ke depan.
Bir Heineken telah dihapus dari negara itu tahun lalu, dan produksi merek Amstel di Rusia diperkirakan akan dihentikan secara bertahap dalam waktu enam bulan. Meski begitu, penjualan aset tersebut tidak akan berdampak pada panduan fiskal perusahaan.
Di sisi lain, meskipun banyak merek besar menarik diri dari pasar Rusia, beberapa merek minuman keras tetap bertahan. Bacardi, misalnya, mengimpor rum, vodka Grey Goose, dan minuman beralkohol lainnya senilai USD169 juta dalam 12 bulan yang berakhir pada 30 Juni.
Perusahaan itu bahkan sedang mencari staf tambahan di pasar tersebut. Davide Campari-Milano, pembuat bourbon Wild Turkey dan rum Appleton Estate, juga terus mengimpor ke negara tersebut. Dan pembuat teh dan kopi JDE Peets juga tetap ada di Rusia.
Pembuat bir lain, Carlsberg, berharap untuk menjual operasinya di Rusia. Namun pemerintah malah mengambil alih bisnis di sana.
(FRI)