ECONOMICS

Holding Ultra Mikro Genjot Pertumbuhan Populasi Pengusaha Baru

Kunthi Fahmar Sandy 20/04/2021 14:00 WIB

Pembentukan holding telah menjadi strategi banyak perusahaan di berbagai negara, termasuk Indonesia untuk mengakomodasikan peraturan yang diterapkan pemerintah

Holding Ultra Mikro Genjot Pertumbuhan Populasi Pengusaha Baru (FOTO:MNC Media)

IDXChannel – Rencana pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk membentuk holding BUMN ultra mikro diyakini akan memacu pertumbuhan populasi pengusaha baru di Indonesia. 

Keyakinan tersebut dikemukakan oleh Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid. 

“Rencana ini sangat baik dan tepat. Sebagai pengusaha, saya sangat mendukung langkah konkret pemerintah ini, karena akan memacu pertumbuhan populasi pengusaha baru di daerah,” kata Arsjad pada Selasa (20/4/2021). 

Seperti diketahui, holding BUMN ultra mikro akan dibentuk pemerintah melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Holding ini rencananya terbentuk maksimal pada kuartal III tahun ini. 

Dia mengatakan, pembentukan holding telah menjadi strategi banyak perusahaan di berbagai negara, termasuk Indonesia untuk mengakomodasikan peraturan yang diterapkan pemerintah dan memperoleh manfaat bisnis. 

Selain di sektor keuangan, Kementerian BUMN juga berhasil membentuk holding  pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan  PT Semen Indonesia Tbk.  

Menurut Arsjad pengintegrasian ekosistem BUMN ultra mikro diharapkan dapat mempercepat upaya pemulihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan usaha ultra mikro di Indonesia yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Ini mengingat sektor UMKM dan ultra mikro merupakan penopang ekonomi nasional. 

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga 2020 lalu proporsi pembiayaan UMKM terhadap total kredit perbankan baru mencapai 19,97 persen. 

Padahal pelaku usaha di Indonesia 99 persen adalah segmen UMKM. Di satu sisi, penyerapan tenaga kerja dari sektor ini mencapai 97 persen dan memberi kontribusi terhadap PDB sebesar 60 persen. 

Holding BUMN ultra mikro, akan mengayomi para pelaku UMKM dan ultra mikro untuk memperoleh akses permodalan serta menumbuh kembangkan populasi pengusaha nasional. 

“Holding BUMN ultra mikro membentuk sebuah payung bersama antara Bank BRI, Pegadaian dan PNM  untuk mengayomi pelaku usaha. Dan, integrasi yang terbangun ini akan melindungi  kekhasan masing-masing institusi,” jelas Arsjad. 

Pemerintah melalui Kementerian BUMN menjamin pembangunan ekosistem BUMN untuk ultra mikro dan UMKM tidak hanya dilakukan berlandaskan pertimbangan bisnis semata, tetapi juga semangat meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha ultra mikro dan UMKM, dan pekerja di perusahaan yang terlibat.
(SANDY)

SHARE