Hubungan China-AS Mulai Cair, Menteri Yellen Berencana Terbang Lagi ke Beijing
Hubungan Amerika Serikat dan China berangsur cair usai beberapa waktu terakhir sempat panas imbas perang dagang.
IDXChannel - Hubungan Amerika Serikat dan China berangsur cair usai beberapa waktu terakhir sempat panas imbas perang dagang. Hal tersebut tampak pada langkah-langkah kebijakan AS yang secara persuasif melakukan pendekatan kepada China.
“Memungkinkan kita menghindari kesalahpahaman dan eskalasi yang tidak diinginkan, membuat keputusan yang tepat, dan berupaya mencapai hasil kebijakan yang spesifik” ujar Janet Louise Yellen pada hari Jum’at setelah pertemuan dua hari di Fransisco dengan Wakil Perdana Menteri He Lifeng, raja ekonomi Tiongkok.
Dikutip dari Reuters, pada hari yang sama juga pihak Tiongkok mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat komunikasi, mencari konsensus dan mengendaliakn perselisihan untuk menghindari kesalahpahaman dan eskalasi gesekan yang tidak disengaja.
Pertemuan Yellen dan Menteri He Lifeng terjadi hanya beberapa hari sebelum pertemuan yang sangat dinantikan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Hal ini akan terjadi di sela-sela forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasific minggu depan di San Fransisco, yang merupakan tuan rumah bagi Amerika untuk pertama kalinya sejak tahun 2011.
Yellen mengatakan bahwa dia menyambut dengan baik kunjungan kembali dia ke Tiongkok.
Adapun Menteri Keuangan pertama kali mengunjungi Beijing dalam kapasitasnya pada bulan Juli 2023, menjadikannya perjalanan kedua yang dilakukan anggota kabinet pemerintah Biden ke sana.
“Saya menantikan untuk melakukan perjalanan ke sana tahun depan” kata Yellen pada konferensi pers.
Selama diskusi, para pemimpin kedua delegasi sepakat untuk melakukan komunikasi langsung secara teratur.
Pembicaraan antara kedua pejabat tinggi tersebut membahas topik-topik mulai dari tantangan global bersama hingga prospek ekonomi masing-masing dan bidang-bidang yang menjadi perhatian.
Meskipun kedua belah pihak telah berupaya untuk meningkatkan hubungan dan memulihkan dialog-dialog terutama mengenai isu-isu ekonomi namun masih ada titik-titik perselisihan utama.
Menurut Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan dalam diskusi Yellen dan He menekankan bahwa AS dan Tiongkok tidak berusaha memisahkan perekonomian.
Kebijakan pemerintahan Biden terhadap Tiongkok diarahkan untuk mempertahankan dan mengamankan keamanan nasional sambil menekankan bahwa AS tidak berusaha menghambat Tiongkok secara ekonomi – sebuah pesan yang dikritik oleh para pejabat Tiongkok, mengingat kontrol ekspor AS yang diberlakukan tahun lalu dirancang untuk merugikan Tiongkok.
“Kami menyambut baik tujuan hubungan ekonomi yang sehat dan memberikan kesetaraan bagi perusahaan dan pekerja di kedua negara dan menguntungkan kedua bangsa” kata Yellen
Yellen juga menyampaikan kekhawatiran AS mengenai kontrol ekspor Tiongkok terhadap mineral penting dan grafit yang digunakan dalam pembuatan barang-barang berteknologi tinggi seperti semikonduktor dan baterai untuk kendaraan listrik.
“Saya menekankan bahwa perusahaan tidak boleh memberikan dukungan material untuk sektor industri pertahanan Rusia dan mereka akan menghadapi konsekuensi yang signifikan jika melakukan hal tersebut,” kata Yellen.
Kekhawatiran Tiongkok
Menurut pernyataan pemerntah, Tiongkok menyatakan keprihatinnya terhadap pembatasan investasi dua arah yang dilakukan AS, sanksi terhadap perusahaan Tiongkok, kontrol ekspor yang menargetkan negara tersebut dan tarif terhadap barang-barang Tiongkok. Tiongkok menuntut “tindakan nyata” oleh AS untuk mengatasi keluhan tersebut.
Meskipun masalah keamanan telah menimbulkan ketegangan antara kedua belah pihak, Yellen mengidentifikasi beberpapa bidang di mana kedua belah pihak dapat bekerja sama termasuk kesulitan utang di negara-negara miskin dimana Tiongkok merupakan pemberi pinjaman bilateral terbesar.
“Memitigasi masalah utang negara-negara berpenghasilan rendah yang mengalami kesulitan utang merupakan tujuan penting tidak hanya bagi AS tetapi juga bagi G-20, IMF, dan dunia,” kata Yellen.
He dari Tiongkok menjelaskan sikap pemerintah terhadap perang Rusia di Ukraina dan konflik Israel-Hamas sebagai tanggapan atas pertanyaan AS, menurut pernyataan Tiongkok. Wakil perdana menteri juga bertemu dengan perwakilan dari perusahaan Tiongkok dan Amerika, tambahnya, tanpa menyebutkan nama perusahaan mana pun.
Liao Min, wakil menteri di Kementerian Keuangan Tiongkok, mengatakan kepada wartawan di San Francisco pada hari Jumat bahwa Dia bertemu dengan Yellen untuk beberapa putaran pembicaraan selama 10 jam dengan tujuan mempersiapkan hasil ekonomi untuk pertemuan antara Xi dan Biden, menurut pemerintah pembacaan.
Penulis: Noviyanti Rahmadani
(SLF)