Ibu-ibu Tenang! Empat Hari Lagi Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Pasti Turun
Penyebab harga minyak goreng belum serempak antara minimarket dengan pasar tradisional karena belum seluruhnya mengikuti HET.
IDXChannel - Dalam waktu dekat, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan harga minyak goreng di pasar tradisional bakal sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Dia menyebut, penyebab harga minyak goreng belum serempak antara minimarket dengan pasar tradisional karena belum seluruhnya mengikuti HET. Pedagang lebih dulu membeli barang dengan harga saat masih mahal.
"Kadang-kadang ada minyak curah itu masih Rp 14 ribu, tetapi dalam tiga sampai empat hari ke depan ini harganya akan mengikuti dari HET-nya," kata Lutfi di Pasar Kramat Jati, Kamis (3/2/2022).
Dalam mengatasi hal tersebut, Lutfi berupaya menurunkan harga minyak goreng di pasar tradisional dengan menggelontorkan pasokan baru untuk mencampur barang lama. Upaya itu dilakukan agar kebutuhan masyarakat Indonesia seluruhnya dapat terpenuhi.
"Ini kan negara kita besar dari Sabang sampai Merauke, jadi ini kita lagi mencoba untuk masuk ke pasar tradisional terutama untuk minyak curah sesuai dengan harga. Sekarang ini proses blending," ujarnya.
Melalui sejumlah upaya yang dilakukan, Lutfi yakin harga minyak goreng di pasar tradisional segera turun sesuai HET karena berdasar hasil tinjauannya ke sejumlah kios sembako Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur hari ini harga sudah turun. Tak hanya itu, guna memastikan distribusi lancar, pihaknya bakal melakukan pemantauan secara intensif.
"Nanti saya akan pergi ke pabrik dengan pemilik pabrik untuk memastikan bahwa CPO (sawit mentah) itu berjalan baik. Supaya pabrik-pabrik bisa mendistribusikan lewat jalur-jalur distribusi," tuturnya.
(SANDY)