ID Food Bakal Investasi dan Genjot Produksi Pangan di Jabar
Holding BUMN Pangan atau ID FOOD terus berupaya mewujudkan ekosistem pangan terintegrasi. Salah satunya daerah yang dilirik yaitu Jawa Barat (Jabar).
IDXChannel - Holding BUMN Pangan atau ID FOOD terus berupaya mewujudkan ekosistem pangan terintegrasi. Salah satunya daerah yang dilirik yaitu Jawa Barat (Jabar).
ID FOOD pun bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jabar dan Bank Indonesia untuk mengembangkan bisnis dan investasi di daerah tersebut. Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID FOOD, Febriyanto, beralasan Jabar memiliki potensi pangan yang besar sehingga perlu dikembangkan.
Salah satu komoditas pangan yang akan dikembangkan yaitu gula. Melalui skema revitalisasi Pabrik Gula Subang berkapasitas sekitar 4.000 TCD yang dikelola Anak Usaha PT PG Rajawali II.
“Pabrik gula ini akan membuka peluang pengembangan usaha tebu di Jawa Barat sekaligus solusi ketersediaan pangan gula memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Febriyanto, Jumat (7/10/2022).
Perseroan juga akan memperkuat lahan pertanian Sukamandi yang dikelola PT Sang Hyang Seri, dengan luas lahan 3.156 hektare (ha). Pengembangan tersebut melalui pertanian industri berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, permodalan, organisasi dan manajemen modern.
ID FOOD juga memiliki skema pengembangan usaha di sektor peternakan, yakni perunggasan yang terintegrasi dengan lini usaha hatchery, feedmill, dan hen house. Pengembangan usaha sektor ini ditargetkan mampu memenuhi permintaan daging ayam di wilayah Jawa Barat.
Dia memastikan ID FOOF mampu mengembangkan usaha dan investasi pangan di Jawa Barat. “Potensi pengembangan usaha pangan ID FOOD memiliki keunggulan memperluas ekosistem pangan terintegrasi dengan menjaga keseimbangan hulu hilir pangan,” kata Febriyanto.
Senada, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mencatat Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki tanah sangat subur, ada sekitar 750.000 hektar tanah Jawa Barat siap untuk dijadikan bisnis pangan.
“Tanah paling subur salah satunya di Jawa Barat, tanah subur menyebabkan bisnis pangan menjadi bisnis yang mudah dan sangat dibutuhkan," kata dia
Lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengatakan Jawa Barat masih menjadi primadona bagi para investor, seiring dengan data realisasi investasi hingga semester I 2022. Di mana, Jabar menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi yakni Rp83,5 triliun atau meningkat sebesar 15,24 persen (yoy).
(FRI)