Ide Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dibatalkan, Simak Solusi Pengamat untuk Pemerintah
Namun, mengecilkan ukuran rumah subsidi bukan solusi permanen untuk mengatasi persoalan tersebut.
IDXChannel - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait resmi membatalkan wacana mengecilkan ukuran rumah subsidi menjadi 18 meter persegi (m2) di hadapan Komisi V DPR RI.
Pengamat Properti sekaligus CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menjelaskan, wacana tersebut awalnya memang muncul untuk menyiasati keterbatasan lahan hunian di perkotaan, di samping tingginya animo masyarakat untuk tinggal di perkotaan.
Namun, mengecilkan ukuran rumah subsidi bukan solusi permanen untuk mengatasi persoalan tersebut. Sebab, untuk jangka panjang, pembangunan rumah yang cenderung kecil akan menciptakan masalah baru seperti kekumuhan.
"Pembangunan unit kecil ini dapat menciptakan komunitas yang crowded dan cenderung kumuh. Ini akan menciptakan masalah sosial dan hunian yang tidak terlalu baik bagi masyarakat," kata Ali saat dihubungi IDX Channel, Sabtu (12/7/2025).
Ali mengatakan, solusi mengatasi masalah perkotaan adalah pembangunan hunian vertikal. Namun selama ini, hunian vertikal masih kurang diminati oleh masyarakat.
Maka dari itu, pemerintah dinilai perlu memberikan pemanis (sweetener), agar masyarakat berminat untuk tinggal di hunian vertikal.
Salah satu yang menurutnya perlu dipertimbangkan pemerintah adalah pemberian insentif untuk pajak apartemen. Penyediaan apartemen murah di perkotaan dinilai bakal meningkatkan lebih banyak masyarakat untuk tinggal di hunian vertikal.
"Kami mengusulkan insentif untuk pajak apartemen. Masalah keterbatasan lahan harusnya bisa diatasi dengan pembangunan rusunami atau rusunawa di perkotaan untuk kaum pekerja," kata Ali.
Lebih lanjut, dia memproyeksikan harga keekonomian untuk unit apartemen bagi kelas pekerja atau kaum buruh di Jakarta sekitar Rp350-Rp500 juta. Penurunan harga unit apartemen ini tentunya perlu suntikan fiskal dari pemerintah.
"Kalau ada yang sesuai dengan daya beli mereka di Rp350-Rp500 juta harusnya mau. Tapi sebagian juga mungkin akan memilih rusun sewa kelas menengah dengan harga sewa yang terjangkau," ujarnya.
(Dhera Arizona)