Imbas El Nino, 870 Hektare Sawah Berpotensi Kekeringan
Kementerian Pertanian mengungkap kondisi musim kemarau pada tahun ini akan diperburuk dengan adanya fenomena El Nino.
IDXChannel - Kementerian Pertanian mengungkap kondisi musim kemarau pada tahun ini akan diperburuk dengan adanya fenomena El Nino.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pada tahun ini diperkirakan ada 870 ribu hekatare lahan sawah berpotensi mengalami kekeringan, padahal pada tahun normal kekeringan hanya melanda 200 ribu hektare.
Mentan menjelaskan saat ini pihaknya telah menyusun setidaknya 10 langkah untuk mengantisipasi adanya kekeringan dengan adanya El Nino.
"Kementan sedang melakukan Gerakan Nasional (Gernas) penanggulangan El Nino pada 500 ribu hektare di 10 provinsi dan 100 kabupaten," ujar Mentan dalam Raker besama Komisi IV DPR RI, Rabu (30/8/2023).
Beberapa upaya yang dilakukan Kementan untuk antisipasi dan adaptasi el nino di sektor pertanian, yang pertama identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning, dan hijau.
Kedua, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, ketiga peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, keempat peningkatan ketersediaan air dengan membangun dan memperbaiki embung, dan parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta pompanisasi.
Kelima penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT, keenam program 1000 ha per Kabupaten adaptasi dan mitigasi dampak el nino, gerakan nasional (gernas) el nino (pertambahan pertanaman 500.000 ha) di 10 provinsi dan 100 kab.
Kedelapan pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, kesembilan dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, dan kesepuluh penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.
"Kalau dari analisa kita el nino ini sangat berat kita hanya kehilangan 1,2 juta ton beras. Salah satu upaya yang kita lakukan juga dengan menggunakan bibit-bibit yang tahan kekeringan," pungkasnya.
(SLF)