ECONOMICS

Imbas Perang, Rusia Kekurangan Tenaga Kerja hingga 4,8 Juta Orang

Wahyu Dwi Anggoro 24/12/2023 17:37 WIB

Rusia kekurangan sekitar 4,8 juta pekerja pada 2023. Krisis tenaga kerja diperkirakan tetap terjadi tahun depan.

Imbas Perang, Rusia Kekurangan Tenaga Kerja hingga 4,8 Juta Orang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Rusia kekurangan sekitar 4,8 juta pekerja pada 2023. Krisis tenaga kerja diperkirakan tetap terjadi tahun depan. 

Dilansir dari Reuters pada Minggu (24/12/2023), peringatan tersebut dikeluarkan oleh Institut Ekonomi Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Salah satu penyebab krisis tenaga kerja adalah perang berkepanjangan dengan Ukraina.

Bulan lalu, Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina mengatakan bahwa krisis tenaga kerja mengancam pertumbuhan ekonomi karena Moskow. Ratusan ribu orang meninggalkan Rusia setelah Moskow memulai apa yang disebut sebagai operasi militer khusus di Ukraina yang pada Februari 2022.

Mereka yang melarikan diri tidak setuju dengan perang atau takut dipanggil untuk berperang. Warga yang melakukan eksodus termasuk pekerja berkualifikasi tinggi, khususnya di bidang teknologi.

Arus keluar semakin meningkat setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer sekitar 300.000 orang pada September 2022. Putin baru-baru ini mengatakan bahwa ia tidak berencana melakukan mobilisasi baru dalam waktu dekat.

Menurut data resmi, yang dikutip oleh surat kabar tersebut, rasio lowongan dibandingkan total pekerjaan mencapai 6,8% pada pertengahan 2023, naik dari 5,8% setahun sebelumnya.

"Jika kita mengaplikasikan data yang dirilis badan statistik Rosstat ke seluruh angkatan kerja, kekurangan pekerja pada 2023 mencapai 4,8 juta orang," kata surat kabar Izvestia yang mengutip penelitian dari Institut Ekonomi Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

Surat kabar tersebut mencatat bahwa kekurangan tenaga kerja sangat terasa di sektor manufaktur, konstruksi, dan transportasi. Perusahaan-perusahaan terpaksa menaikkan upah untuk menarik lebih banyak karyawan.

Tatyana Zakharova dari Universitas Ekonomi Rusia mengatakan bahwa kekurangan tenaga kerja mungkin akan terus berlanjut tahun depan, karena lowongan untuk pekerja pabrik, insinyur, dokter, guru, dan profesi-profesi lain sulit terisi.

Ia menyinggung faktor demografi dan migrasi penduduk sebagai beberapa alasan krisis tenaga kerja. (WHY)

SHARE