IDXChannel - Amerika Serikat (AS) percaya bahwa perang di Ukraina memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Rusia. Konflik tersebut memicu kenaikan harga-harga dan menghabiskan anggaran pemerintah.
Menurut sebuah dokumen Departemen Keuangan AS yang dilihat surat kabar Financial Times, Rusia saat ini mengalokasikan sepertiga anggaran pemerintahnya untuk bidang pertahanan. Hal itu membuat sektor lain terbengkalai.
Jika tak ada perang di Ukraina, ekonomi Rusia diperkirakan bisa tumbuh lima persen per tahun. Perekonomian Negeri Beruang Merah tersebut anjlok pada awal perang di 2022 dan diproyeksikan hanya tumbuh sedikit tahun ini.
"Rusia berkinerja lebih buruk daripada eksportir energi lainnya," tulis Rachel Lyngaas, Kepala Ekonomi Sanksi Departemen Keuangan AS, dalam dokumen tersebut, dilansir dari Reuters pada Kamis (14/12/2023).
Rusia sempat menikmati lonjakan harga komoditas energi pada 2022. Namun, harga minyak bumi mereda tahun ini karena permintaan melemah dan pasokan melimpah.