ECONOMICS

Impor Pertanian Jadi Sorotan Dalam Debat Cawapres, Mentan Angkat Bicara

Iqbal Dwi Purnama 23/01/2024 00:47 WIB

kondisi perdagangan komoditas pertanian tidak bisa hanya dilihat lewat satu komoditas saja.

Impor Pertanian Jadi Sorotan Dalam Debat Cawapres, Mentan Angkat Bicara (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kebijakan pemerintah terkait impor guna memenuhi kebutuhan pangan nasional jadi sorotan dalam Debat Calon Wakil Presiden, yang digelar Sabtu (21/1/2024) lalu.

Salah satu Calon Wakil Presiden (Cawapres), Muhaimin Iskandar, misalnya, menoroti tren impor komoditas pertanian yang dianggap terus meningkat. 

Terkait hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, pun angkat bicara. menurut Amran, kondisi perdagangan komoditas pertanian tidak bisa hanya dilihat lewat satu komoditas saja.

Justru, kinerja perdagangan ekspor-impor dikatakan Amran perlu dilihat dari neraca perdagangan antara jumlah total nilai yang diekspor dikurangi dengan jumlah total nilai impor.

"Data neraca perdagangan komoditas pertanian indonesia selalu menunjukkan neraca positif dan menguntungkan," ujar Amran, dalam keterangan resminya, Senin (22/1/2024).

Menurut Amran, selama lima tahun awal periode jabatannya sebagai Mentan, Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian secara konsisten menunjukkan tren positif. 

Berdasarkan harga konstan 2010 (BPS), pada 2013, PDB sektor pertanian sebesar Rp847,8 triliun dan terus meningkat masing-masing menjadi Rp880,4 triliun pada 2014, dan Rp906,8 triliun pada 2015. Pada 2016 dan 2017, PDB sektor pertanian kembali meningkat menjadi Rp936,4 triliun dan Rp969,8 triliun.

Hal yang sama juga terjadi pada 2018, di mana PDB sektor pertanian meningkat menjadi Rp1.005,4 triliun. Bahkan ditengah pandemi covid 19 dan ancaman krisis pangan dunia, kontribusi PDB sektor pertanian sempit terhadap PDB Indonesia tahun 2019 sebesar 9,4 persen, kemudian menjadi 10,2 persen pada 2020 dan pada 2021 menjadi 9,85 persen.

"besaran PDB pertanian atas dasar harga berlaku adalah Rp718,4 triliun dari besaran PDB nasional atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2023 sebesar Rp5.296 triliun. Ingat, kita baru melewati masa pandemi covid-19 dan ancaman el nino yang kuat. pertanian mampu tumbuh dan berkontribusi baik," tutur Amran.

Amran menjelaskan, salah satu faktor yang mendongkrak peningkatan PDB pertanian Indonesia adalah meningkatnya ekspor. Pada kurun waktu yang sama, peningkatan ekspor diperkirakan mencapai 9-10 juta ton. 

Jika pada 2013 ekspor hanya mencapai 33 juta ton, maka pada 2018 ekspor pertanian mencapai 42 juta ton. Dari sisi nilai, ekspor juga meningkat pesat. Nilai ekspor 2018 mencapai Rp499,3 triliun, atau meningkat 29,7 persen dibandingkan 2015. 

Berdasarkan catatan BPS, Mentan memaparkan neraca perdagangan hasil pertanian Indonesia pada kurun waktu 2014–2013 memiliki neraca positif dengan nilai Rp11,681 trilliun.

"Ada peningkatan nilai ekspor sebesar Rp1.764 triliun pada kurun waktu 2015-2018," tegas Amran. (TSA)

SHARE