Incar Kesuksesan ala ChatGPT, OpenAI Kembangkan Platform API Baru
ChatGPT terus mengalami lonjakan trafik kunjungan situs, dari semula 616 juta kunjungan pada Januari 2023 lalu, dan kini telah mencapai satu miliar kunjungan.
IDXChannel - Perusahaan sekaligus laboratorium pencipta chatbot ChatGPT, OpenAI, mengonfirmasi rencananya untuk segera merilis fitur baru demi mempermudah para pengguna dalam mengontrol sistem AI generatif.
Tak hanya itu, OpenAI juga bakal melakukan peningkatan terhadap fitur pengguna lainnya, baik yang bersifat umum maupun khusus.
Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, Sam Altman, mengatakan bahwa perusahaannya akan fokus pada pengembangan platform yang menyediakan layanan Application Programming Interface (API) untuk para pengguna dan menciptakan aplikasi-aplikasi lain serupa ChatGPT.
Sejak diluncurkan, ChatGPT terus mengalami lonjakan trafik kunjungan situs, dari semula baru 616 juta kunjungan pada Januari 2023 lalu, dan saat ini telah mencapai satu miliar kunjungan.
Tak hanya itu, OpenAI juga mulai menyediakan fitur berbayar bagi para penggunanya, di mana pengguna perlu membayar sebesar USD20 per bulan untuk mendapatkan layanan yang lebih memuaskan.
Perusahaan ini didukung oleh Microsoft dan menjalin kerja sama untuk melatih model domainnya agar lebih efektif dan menghindari adanya kekeliruan sistem, seperti saat sistem AI dengan yakin memberikan informasi yang tidak faktual.
Konsultan manajemen Bain & Company telah menjalin kemitraan layanan global dengan OpenAI untuk menanamkan AI dalam kegiatan operasional kliennya.
Perusahaan yang menjalin kerja sama dengan OpenAI demi meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam sistem keamanan data mereka, misalnya, seperti Coca-cola yang bekerja sama dengan OpenAI dan Bain agar dapat menggunakan platform ChatGPT dan DALL-E Dari OpenAI untuk membuat salinan data seperti iklan, gambar, dan pesan yang dipersonalisasi.
Altman juga mengatakan bahwa perusahaan ini layak untuk mendapat apresiasi yang lebih besar dari para investor karena merupakan perusahaan ini telah meraih tujuan kecerdasan buatan secara umum.
CEO OpenAI itu juga menambahkan bahwa para pengguna juga harus memiliki kontrol yang lebih besar terhadap cara kerja OpenAI. Saat ini perusahaan juga sedang mengembangkan fitur pada chatbot yang dapat disesuaikan oleh pengguna agar dapat mengurangi kekhawatiran tentang informasi yang biasa dari kecerdasan buatan.
"Kami akan segera meluncurkan lebih banyak fitur yang memberi kesempatan pengguna untuk dapat memberi kontrol pada sistem sesuai yang diinginkan oleh para pengguna," ujar Altman, sebagaimana dilansir Reuters.
Altman juga mengakui bahwa sistem AI tidak 100 persen akurat, namun ke depan Altman juga berharap bahwa aplikasi semacam dokter AI atau pengacara AI akan segera hadir. (TSA)
Penulis: Dhiva Elza Khairunnisa