Incar Pasar ASEAN, Ekspor Tuna dan Kepiting Maluku Utara Tembus USD2,6 Juta
Ikan Tuna dan Kepiting Bakau menjadi komoditas unggulan non tambang di Provinsi Maluku Utara, yang mengalami peningkatan ekspor di tahun 2021 sebesar USD2,6 jt
IDXChannel - Ikan Tuna dan Kepiting Bakau menjadi komoditas unggulan non tambang di Provinsi Maluku Utara, yang mengalami peningkatan ekspor di tahun 2021 sebesar USD2,6 juta.
Angka tersebut naik dibandingkan tahun 2020 yang hanya menyentuh angka USD741,8 ribu. Maluku Utara memiliki sejumlah komoditas yang sering di ekspor ke berbagai negara, namun Ikan Tuna dan Kepiting Bakau menjadi komoditas unggualan.
“Ada 100 lebih dokumen ekspor dan ini artinya ada kenaikan cukup signifikan, yang artinya ekspor komoditas Malut tahun ini cenderung bangkit, setelah 2020 kemarin agak terdampak dengan adanya pandemi Covid-19,” ungkap Kasi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan, Ajar Septian Aditama Rabu, (05/01/2022).
Sesuai kebijakan pemerintah pusat, Bea Cukai tidak memungut bea keluar dari ekspor hasil bumi atau tarif nol rupiah bea keluar komoditas dan hasil bumi Malut berupa ikan tuna, kepiting bakau, kopra dan beberapa komoditas non tambang lainnya.
“Kalau bea keluar (pungutan ekspornya) memang nol rupiah atau tidak dipungut. Bea keluar hanya dikenakan terhadap komoditas tertentu saja seperti kelapa sawit, kayu, produk mineral logam tertentu, dan lain-lain," ucapnya.
Lanjut dia, kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong kuantitas ekspor sekaligus mendukung pengusaha atau eksportir lokal menjadi semakin berkembang dan lebih terpacu dalam melakukan ekspor hasil bumi dan komoditas Maluku Utara.
“Negara tujuan ekspor yakni Singapura, Vietnam, Bangladesh dan Filipina. Sebagian besar komoditas lokal (ikan tuna dan kepiting bakau) diekspor ke Singapura dan Vietnam, sementara kopra baru sekali ekspor ke Bangladesh,” tandasnya.
(SANDY)