ECONOMICS

Indef Sebut Alokasi Pembangunan Ibu Kota Baru Tak Tepat Sasaran

Shifa Nurhaliza 25/04/2021 16:12 WIB

Alokasi anggaran pembangunan ibu kota baru yang ditaksir mencapai Rp1,7 triliun dianggap merupakan alokasi anggaran yang tidak tepat sasaran.

Indef Sebut Alokasi Pembangunan Ibu Kota Baru Tak Tepat Sasaran (FOTO : MNC Media)

IDXChannel - Rencana pemerintah yang akan melakukan groundbreaking pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur mendapat sorotan dari pengamat ekonomi. 

Alokasi anggaran pembangunan ibu kota baru yang ditaksir mencapai Rp1,7 triliun dianggap merupakan alokasi anggaran yang tidak tepat sasaran. 

Pengamat Ekonomi Indef Bima Yudistira mengatakan, ditengah situasi pandemi saat ini anggaran grounbreaking ibu kota negara sebaiknya digunakan untuk sektor kesehatan, belanja perlindungan sosial, dan juga dapat dialokasikan sebagai stimulus bagi pelaku usaha kecil menengah. 

Terlebih lagi, dampak ibu kota baru terhadap pdb hanya kurang dari 1 persen. Sehingga pembangunan ibu kota baru ini diharapkan untuk ditunda terlebih dahulu. 

"Ditengah pandemi, pemerintah seharusnya mengalokasikan lebih besar lagi intuk kesehatan, belanja bagi perlindungan sosial dan stimulus bagi UKM, dibanding mengggarkan untuk mega proyek IKN. Ini bentuk alokasi yang tidak tepat sasaran. Dampaknya kecil, sementara masih besar anggaran negara yang harus digunakan untuk penanganan Covid-19 termasuk pembelian vaksin," kata dia, Minggu (25/4/2021). 

Bima menambahkan, pemerintah sebaiknya mencontoh negara Malaysia dalam melakukan penundaan pemindahan ibu kota disaat terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998. Dan memfokuskan anggara ekonomi pada belanja yang berdampak langsung pada masyarakat.

(SANDY)

SHARE