ECONOMICS

Indef Sebut Kebijakan PEN 2021 Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Hingga 1,36 persen

Azhfar Muhammad 08/02/2022 16:11 WIB

Indef memprediksi kebijakan program PEN 2021 berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,36 persen pada tahun 2021.

Indef memprediksi kebijakan program PEN 2021 berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,36 persen pada tahun 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel — Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M. Rizal Taufikurahman menyatakan untuk kebijakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,36 persen pada tahun 2021.

Rizal Taufikurahman menilai  klaster kesehatan menjadi yang tertinggi kedua memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu sebesar 0,17 persen, sedangkan kepada konsumsi rumah tangga klaster tersebut memberi tambahan pertumbuhan 0,21 persen.

“Kami mencoba menghitung kira-kira seberapa besar dampak kebijakan PEN ini terhadap produk domestik bruto (PDB) riil kita dan hasilnya adalah 1,36 persen pada 2021,,”Kata Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M. Rizal Taufikurahman  dalam webinar Indef secara Virtual, Selasa (8/2/2022)

Rizal Taufikurahman menyatakan unruk PEN memberikan tambahan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 1,07 persen pada tahun lalu.

“Pos perlindungan usaha menjadi yang paling tinggi memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, yakni 0,25 persen, sementara kepada konsumsi rumah tangga dampak klaster tersebut tercatat 0,12 persen,” urainya. 

Capaian realisasi tersebut menurutnya  tetap menjadi indikator melihat efektifitas fiskal terhadap pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Terutama berkaitan dengan alokasi dana PEN sebagai upaya pemerintah untuk menangani dampak pandemi Covid. Semenyata itu,  dua klaster PEN lainnya yaitu program prioritas serta dukungan UMKM dan korporasi belum memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.
Kedepan, Rizal berharap pada tahun ini alokasi PEN yang perlu diperhatikan adalah terutama bidang kesehatan dan perlindungan sosial untuk menjaga konsumsi dan daya beli masyarakat, serta insentif usaha yang akan mendorong dari sisi produksi. (TIA)

SHARE