Indonesia Berpeluang Besar Jadi Produsen Utama Alat Olahraga Global
Kementerian Perindustrian menargetkan Indonesia tidak hanya menjadi konsumen alat olahraga, melainkan produsen utama berkelas dunia.
IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Indonesia tidak hanya menjadi konsumen alat olahraga, melainkan produsen utama berkelas dunia. Industri alat olahraga nasional dinilai memiliki potensi untuk bersaing di pasar global.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, kita ingin menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen utama alat olahraga berkualitas di dunia,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan resmi dikutip Senin (10/11/2025).
Sementara itu, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita menambahkan, dalam satu dekade terakhir, industri alat olahraga mengalami perkembangan yang signifikan. Berdasarkan data Statista tahun 2024, nilai pertumbuhan industri alat olahraga global mencapai USD500 miliar.
Adapun Trademap mencatat nilai ekspor alat olahraga Indonesia pada periode Januari-Agustus 2025 mencapai USD84,78 juta, atau meningkat 24,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menurut laporan Ken Research 2023, terdapat 128 unit usaha industri alat olahraga di Indonesia dengan penyerapan tenaga kerja 15.663 orang dan nilai pasar domestik Rp2,3 triliun.
“Angka-angka ini bukan hanya menunjukkan potensi ekonomi yang besar, tetapi juga makna sosial yang penting karena olahraga adalah simbol kebanggaan karya anak bangsa,” kata Reni.
Meski berpotensi besar, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan. Di antaranya adalah ketergantungan terhadap bahan baku impor, dominasi produk luar negeri di pasar domestik, akses ekspor yang belum optimal, serta biaya sertifikasi internasional yang relatif tinggi.
Reni menegaskan pentingnya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk alat olahraga. Berdasarkan data Kemenperin tahun 2024, terdapat 36 pelaku usaha alat olahraga yang sudah memiliki produk dengan TKDN tinggi, bahkan beberapa mencapai 66 persen. Produk-produk tersebut meliputi bola futsal, raket, shuttlecock, meja pingpong, hingga bola voli.
Untuk memperkuat daya saing, Reni menekankan perlunya dukungan melalui pelatihan teknis, pendampingan, serta penyaluran bantuan mesin dan peralatan kepada industri kecil dan menengah (IKM) alat olahraga di berbagai daerah.
“Kami berharap produk dalam negeri dapat diakui secara global dan digunakan di ajang profesional,” ujar Reni.
(Rahmat Fiansyah)