ECONOMICS

Indonesia Dorong Promosi Pariwisata Bali untuk Pasar India

Wahyu Dwi Anggoro 06/06/2023 07:41 WIB

India menjadi salah satu pasar pariwisata paling prospektif bagi Bali.

Indonesia Dorong Promosi Pariwisata Bali untuk Pasar India. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - India menjadi salah satu pasar pariwisata paling prospektif bagi Bali. Selama 2022, negar tersebut merupakan sumber wisatawan asing terbesar kedua ke Pulau Dewata

Sebagai destinasi pariwisata utama Indonesia, Bali menjadi provinsi dengan penyusutan ekonomi terbesar selama masa pandemi. Seiring meredanya pandemi, pariwisata Bali diharapkan bangkit melalui peningkatan kunjungan wisatawan asing.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menginisiasi kegiatan Perumusan Strategi dan Promosi Bersama Pariwisata Bali untuk Pasar India. Beberapa undangan yang turut hadir adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai, hingga berbagai asosiasi dan pelaku industri pariwisata di Bali. 

"Kegiatan bertujuan untuk merumuskan strategi promosi bersama pariwisata Bali melalui pelaksanaan diplomasi ekonomi di India," kata Kemenlu dalam siaran pers pada Senin (5/5/2023).

Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemenlu, Jatmiko Heru Prasetyo, menyampaikan bahwa salah satu faktor yang mendorong peningkatan kunjungan ini adalah adanya kesamaan sosial budaya dan agama antara Bali dan India. 

Adanya pola turis asal India melakukan banyak pengeluaran konsumsi saat berwisata dan periode tinggal yang lama juga mengukuhkan kesepakatan bahwa pasar India potensial untuk pariwisata Bali.

Dalam kesempatan tersebut, narasumber dan peserta kegiatan membahas berbagai isu utama terkait pasar India, salah satunya adalah konektivitas. Seluruh peserta sepakat bahwa dengan adanya penerbangan langsung (direct flight) antara India dan Bali akan meningkatkan jumlah wisman India ke Bali secara signifikan. Maka, Kemenlu diharapkan dapat mengoordinasikan pihak-pihak terkait untuk mendorong segera terbukanya akses tersebut.

Isu lain yang dibahas dalam pertemuan adalah terkait keimigrasian seperti kebutuhan visa on arrival dan isu yang lebih khusus terkait penyelenggaraan pernikahan keluarga India di Bali seperti keperluan membawa perhiasan sebagai mahar dalam barang bawaan dan ijin bagi tim yang perlu didatangkan langsung dari India seperti pendeta pernikahan. Kemenlu turut diharapkan dapat mendorong upaya debottlenecking atas isu-isu dimaksud.

Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu, Trisari Dyah Paramita, sampaikan perlunya promosi bersama. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui collaborative marketing events dan sales mission antara KBRI New Delhi, KJRI Mumbai, dan Kemenparekraf. (WHY)

SHARE