Indonesia Keluar dari Resesi, Rupiah Masih Loyo Hadapi Dolar
Rupiah ditutup melemah 10 point atas dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp14.352 dalam perdagangan sore ini.
IDXChannel - Rupiah ditutup melemah 10 point atas dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp14.352 dalam perdagangan sore ini. Melemahnya mata uang Garuda ini diprediksi karena pertumbuhan ekonomi di Kuartal III 2021 akan turun 1-2%.
Di samping itu, pemerintah menegaskan proses pemulihan ekonomi nasional Semester II-2021 akan sangat bergantung pada penanganan pandemi seiring Kuartal III-2021 menghadapi tantangan peningkatan kasus Covid-19 varian Delta.
Pengamat rupiah, Ibrahim Assuaibi, memprediksi aturan pengetatan akan dilakukan selama 12 bulan dan ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kuartal III.
“Walaupun pemerintah merasa optimis bahwa pertumbuhan ekonomi akan tumbuh di 4% dengan berbagai pendukung yang akan memback-upnya, seperti anggaran PEN yang begitu besar untuk kesehatan, vaksinasi, Bansos, BLT dan subsidi karyawan, tetapi melihat di lapangan ekonomi benar-benar stagnan,” ujar Ibrahim dalam rilisnya, Jumat (6/8/2021).
Dia menuturkan hal itu terlihat dari tutupnya beberapa perusahaan ritel di Indonesia. Kondisi inilah yang membuat ragu pertumbuhan ekonomi di Kuartal Ketiga 2021 bisa naik di 4% atau bahkan, menurutnya, bisa turun di 1-2%.
“Ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah yang harus bisa membuktikan bahwa angka 4% sudah valid,” katanya.
Sedangkan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.340-Rp14.380. (TYO)