ECONOMICS

Industri Jalan Tol Diprediksi Tetap Lebih Baik Dari 2020 Meski Ada Larangan Mudik

Oktiani Endarwati 11/05/2021 16:02 WIB

Sekretaris Jenderal Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menilai kondisi volume lalu lintas jalan tol tahun ini akan lebih baik dari sebelumnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menilai kondisi volume lalu lintas jalan tol tahun ini akan lebih baik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sekretaris Jenderal Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menilai kondisi volume lalu lintas jalan tol tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu meski ada larangan mudik.

Menurut dia, ada optimisme masyarakat dengan penerapan protokol kesehatan yang sudah menjadi kebiasaan baru dan proses vaksinasi yang terus dilakukan pemerintah. "Di 2021 cenderung lebih bagus dibandingkan 2020. Secara kuartal juga demikian. Namun dibandingkan dengan 2019 sebelum pandemi terjadi, memang masih di bawah," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (11/5/2021).

Dia melanjutkan, industri jalan tol merupakan bisnis jangka panjang sehingga dinamika yang terjadi seperti pandemi dan larangan mudik menjadi risiko bisnis yang harus dihadapi.

"Jadi harapan kita semua adalah pandemi ini segera berakhir sehingga kegiatan masyarakat maupun kegiatan ekonomi akan kembali normal dan itu akan menjadi penggerak utama untuk memenuhi rencana bisnis jangka panjang yang disusun oleh operator jalan tol," ungkapnya.

Kris menuturkan, selama pandemi terjadi, proses pembangunan jalan tol masih tetap berjalan. Di tahun 2021 diharapkan ada sekitar 400-410 kilometer akan kembali beroperasi menambah jalan tol yang sudah beroperasi sebelumnya. "Harusnya ini lebih bagus daripada kinerja di 2020 lalu di mana tahun 2020 kita menambah operasional hanya 250 - 258 km jalan per tambahan baru," tuturnya.

Dia berharap di tahun ini bisa mengoperasikan 2.000 -27.00 km ruas jalan tol baik yang lama maupun yang baru. Kondisi ini memberikan semangat baru bagi pelaku industri jalan tol bersama pemerintah untuk meningkatkan kinerja baik dari sisi pembangunan maupun dari sisi operasional.

"Tentu yang perlu dijaga adalah iklim investasinya. Harapannya kepastian usaha, model bisnis yang sudah disepakati dalam perjanjian perusahaan jalan tol ini tetap akan dijaga bersama-sama baik dari sisi pemerintah maupun dari sisi operator jalan tolnya. Jangan sampai karena ada situasi kebijakan larangan mudik dan sebagainya akhirnya menghancurkan tata kelola dan komitmen bisnis yang harus diatur masing-masing pihak," jelasnya. (TIA)

SHARE