Industri Tekstil dan Alas Kaki Masih Terpukul Kondisi Global, Apa Strategi Pemerintah?
Pemerintah terus berupaya mendorong sejumlah strategi agar industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan alas kaki Indonesia tetap bertahan.
IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, situasi industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan alas kaki Indonesia masih terpukul akibat dampak global. Namun, pemerintah terus berupaya mendorong sejumlah strategi agar industri tersebut tetap bertahan.
Data Kemenperin mencatat industri TPT dan alas kaki berkontribusi 1,25% terhadap PDB di kuartal I-2023.
"Selain itu, meski dalam tekanan, industri TPT dan alas kaki telah berkontribusi sebesar 7,43% terhadap industri manufaktur nasional," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin Ignatius Warsito dalam Market Review IDX Channel di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Ignatius menegaskan, situasi yang berat di sejumlah negara seperti Uni Eropa hingga Amerika Serikat (AS) masih memberikan dampak signifikan terhadap pelemahan ekspor industri TPT nasional.
Terlebih lagi, dengan posisi Indonesia yang menempati peringkat 16 dalam kontribusi ekspor TPT dunia membuat persaingan semakin ketat.
Ia pun mengharapkan industri TPT dan alas kaki tumbuh dengan baik di dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.
"Namun demikian karena isu internasional yang menyebabkan pasar ekspor dari TPT dan alas kaki ini terus menurun, baik karena perang dagang China-AS maupun perang Rusia Ukraina bahkan melemahnya pasar Eropa yang menyebabkan kami harus memutar bagaimana memitigasinya, supaya industri TPT dan alas kaki tetap bertahan," papar Ignatius.
Kemenperin akan mengambil langkah mitigasi berupa kebijakan jangka pendek dengan meningkatkan pengawasan pasar dalam negeri dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait.
Kemudian, kebijakan jangka panjang akan ditempuh dengan menjaga pasar TPT dalam negeri, meningkatkan kinerja industri TPT, dan melakukan konektivitas industri TPT dari hulu, antara, hingga ke hilir.
"Kita tetap optimis untuk mengoneksikan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri, investasi kita juga menggeliat cukup signifikan, dan sudah mulai beroperasi kabar baiknya dan terkait dengan penyiapan tenaga kerja, transformasi ini terus berjalan," pungkas Ignatius.
(YNA)