IDXChannel - Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) berharap pemerintah bisa memberikan insentif tarif listrik untuk para pengusaha tekstil.
Ketua Umum APSyFI Redma Gita Wirawasta menjelaskan listrik merupakan salah satu komponen pengeluaran yang cukup besar bagi industri tekstil ditengah kondisi pasar yang sedang lesu.
"Energi kan salah satu komponen, tekstil ini gamenya ada dua, cost energi dan cost main power, kita usulannya untuk menjaga industri yang ada, karena sekarang industri yang ada utilisasi turun, artinya penerimaannya pasti Turun, cash flow tergerus karena ada yang kita Rumahkan dan kira harus bayar sebagian gaji mereka, Beban bunga kita harus bayar ke perbankan," ujar Gita dalam Market Review IDXChannel, Selasa (5/7/2023).
Menurut Gita, saat ini kondisi pasar domestik bukan hanya dilanda pelemahan ekspor, namun mau berjualan di dalam negeri pun pasar domestik sudah dibanjiri oleh produk impor. Sehingga mempersempit pasar untuk para pelaku usaha lokal sendiri.
"Kalau listrik ini kita hanya minta beban untuk dikurangi yang kita pakai saja, artinya ada beban-beban yang sebetulnya kita tidak pakai kita minta itu dihilangkan untuk sementara," lanjutnya.