ECONOMICS

Infeksi Omicron Hanya Membutuhkan Waktu Tiga Hari untuk Timbulkan Gejala

Muhammad Sukardi 31/12/2021 12:25 WIB

Jika Delta membutuhkan waktu sekitar 10 hari, Omicron dipercaya hanya butuh waktu 2 sampai 3 hari.

Jika Delta membutuhkan waktu sekitar 10 hari, Omicron dipercaya hanya butuh waktu 2 sampai 3 hari. (Foto: MNC Media)


IDXChannel - Teka-teki soal Omicron masih terus dipecahkan peneliti di seluruh dunia. Soal apa saja gejalanya, bagaimana awal mula varian ini muncul, hingga soal lama masa inkubasi virus.

Menurut beberapa ahli kesehatan, varian Omicron lebih cepat menginfeksi ketika virus masuk ke tubuh. Jika Delta membutuhkan waktu sekitar 10 hari, Omicron dipercaya hanya butuh waktu 2 sampai 3 hari.

Hal tersebut dibenarkan dalam studi di Norwegia yang dikerjakan oleh Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia dan Departemen Mikrobiologi di Rumah Sakit Universitas Oslo, Norwegia. Studi melihat kasus Omicron di Natal 2021.

"Studi ini menemukan bahwa virus hanya butuh rata-rata tiga hari untuk keluar gejala setelah virus Omicron masuk ke tubuh," terang studi tersebut seperti diberikan laman Deseret, Jumat (31/12/2021).

Dengan kemampuan infeksi yang cepat dan mudah menyebar, itu kenapa kasus Omicron di beberapa negara sangat cepat sekali bertambah. Inggris dan Amerika Serikat misalnya, kasus Omicron sangat tinggi di negara tersebut.

"Amerika Serikat sendiri mencatat kenaikan kasus Omicron sebanyak 83% dalam waktu 2 minggu," menurut laporan The New York Times.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) baru-baru ini memperbarui pedoman isolasi untuk mereka yang terinfeksi Covid-19. Dalam pedoman baru, CDC mengatakan bahwa penularan Covid-19 terjadi ketika gejala dimulai sekitar dua hingga tiga hari setelah seseorang terinfeksi.

"Oleh karena itu, orang yang dites positif harus diisolasi selama 5 hari," kata CDC. Jika tidak menunjukkan gejala pada saat itu, lanjut CDC, mereka dapat meninggalkan isolasi jika mereka tetap disiplin menggunakan masker selama 5 hari untuk meminimalkan risiko menulari orang lain.

Di sisi lain, peneliti Eijkman Prof Amin Soebandrio menyatakan bahwa sekalipun masa inkubasi Omicron sangat singkat, menjadi masalah adalah tidak semua infeksi Omicron mengeluarkan gejala.

"Artinya, kewaspadaan perlu ditingkatkan, bahkan ini menjadi masalah yang harus disikapi serius, karena dengan tidak munculnya gejala saat virus menginfeksi tubuh, memungkinkan penyebaran meluas dengan cepat karena pasien OTG yang tidak sadar dia membawa virus Omicron," papar Prof Amin, belum lama ini. (TIA)

SHARE