ECONOMICS

Inflasi April di Jatim Naik 0,10 Persen, Pemicunya Harga Ayam Ras dan Emas

Lukman Hakim 03/05/2021 14:52 WIB

Tingkat inflasi April 2021 di Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan sebesar 0,10%, dari sebelumnya 105,37 pada bulan Maret 2021 menjadi 105,48.

Inflasi April di Jatim Naik 0,10 Persen, Pemicunya Harga Ayam Ras dan Emas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Tingkat inflasi April 2021 di Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan sebesar 0,10%, dari sebelumnya 105,37 pada bulan Maret 2021 menjadi 105,48.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,53%. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,02%.

Tingkat inflasi tahun kalender April 2021 sebesar 0,75% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020) sebesar 1,52%.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, Senin (3/5/2021).

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah, perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,55%. Diikuti penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30%, kesehatan 0,22%, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,17%, rekreasi, olahraga dan budaya 0,16% serta kelompok transportasi 0,12%.

Kelompok pakaian dan alas kaki 0,06% dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,04%.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 0,03%. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.

“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2021 antara lain, daging ayam ras, emas perhiasan, ayam hidup, cabai merah, ketupat, pepaya, pemeliharaan, semangka, minyak goreng dan apel,” ujar Dadang.

Dia menambahkan, jika dilakukan pengamatan terhadap sepuluh komoditas penyumbang utama inflasi di masing-masing kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, maka daging ayam ras menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi. Disusul dengan emas perhiasan dan cabai merah.

“Sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah cabai rawit, bawang merah dan beras,” tandas Dadang.

Dari delapan kota IHK di Jatim, daerah yang mengalami inflasi tertinggi adalah Sumenep sebesar 0,53%. Diikuti Kediri sebesar 0,31%, Malang sebesar 0,10%, Probolinggo dan Surabaya sebesar 0,09%, Jember sebesar 0,08%, Madiun sebesar 0,06%. Sedangkan daerah yang mengalami inflasi terendah yaitu Banyuwangi sebesar 0,02%. (TYO)

SHARE