ECONOMICS

Inflasi Eropa Tembus 10,7 Persen, Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Nia Deviyana 31/10/2022 18:18 WIB

Inflasi Eropa pada Oktober 2022 melonjak melewati ekspektasi dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Inflasi Eropa Tembus 10,7 Persen, Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Inflasi Eropa pada Oktober 2022 melonjak melewati ekspektasi dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Melansir Reuters, Senin (31/10/2022), pertumbuhan harga konsumen di 19 negara mencapai 10,7% secara year on year (yoy) pada Oktober 2022. Adapun pada bulan sebelumnya inflasi Eropa masih di angka 9,9%.

Angka tersebut melebihi ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters yang memprediksi inflasi sebesar 10,2%. Adapun rilis data ini bakal semakin mempertajam ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Bank Sentral Eropa.

Harga energi terus mendorong inflasi. Begitu juga harga makanan dan barang industri impor yang naik tajam.

European Central Bank (ECB) telah menaikkan suku bunga gabungan 200 basis poin dalam tiga bulan terakhir dan menjanjikan pengetatan lebih lanjut setelah Desember. 

Sebelumnya, pasar sudah mulai mengantisipasi perlambatan kenaikan suku bunga karena resesi membayangi dan harga gas turun dari rekor tertinggi.

Pasar menilai akan ada kenaikan suku bunga lagi setelah Kepala ECB Christine Lagarde memberikan pandangan suram untuk pertumbuhan ekonomi.

Senada, Presiden Bank Sentral Belanda (DNB), Klaas Knot juga mengatakan pengetatan kebijakan masih diperlukan. Dia memproyeksikan kenaikan suku bunga Desember antara 50 hingga 75 basis poin.

Sementara itu, para ekonom memperkirakan blok tersebut berada dalam resesi hingga akhir kuartal pertama 2023. Kondisi itu, diperkirakan akan secara alami menyebabkan deflasi sehingga membuat pekerjaan ECB menjadi lebih mudah.

Harga gas, meskipun masih tinggi, turun jauh dari puncaknya di akhir musim panas, meningkatkan harapan Eropa mungkin akan lebih mudah tidak bergantung dari gas Rusia seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Di sisi lain, Euro yang lemah masih memicu tekanan harga.

ECB selanjutnya akan melakukan pertemuan pada 15 Desember mendatang untuk membacakan rilis ekonomi terbaru. (NIA)

SHARE