Inflasi Sumut 0,31 Persen, Harga Daging Ayam dan Cabai Merah jadi Biang Kerok
Medan dengan kontribusi terbesar terhadap inflasi Sumut juga mengalami inflasi sebesar 0,29 persen di Juni 2023.
IDXChannel - Tingkat pergerakan harga di Sumatera Utara mengalami inflasi 0,31 persen (month to month/mtm) di Juni 2023 lalu.
Dari sisi komoditas, penyebab inflasi di Sumatera Utara pada Juni 2023 didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras sebesar 0,14 persen. Kemudian harga cabai merah 0,14 persen, telur ayam ras naik 0,04 persen, bawang putih naik 0,03 persen dan sawi hijau naik 0,03 persen.
Inflasi di Juni 2023 ini terbentuk atas indeks harga di 5 kota dengan indeks harga konsumen (IHK) di Sumatera Utara, meliputi Medan, Pematangsiantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Kota Gunung Sitoli, yang seluruhnya mengalami inflasi di Juni 2023 lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Nurul Hasanuddin, mengatakan dari lima kota dengan IHK itu, inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga, yakni sebesar 0,62 persen. Sementara inflasi yang terendah terjadi di Gunung Sitoli dan Padangsidempuan yang masing-masing sebesar 0,21 persen.
"Medan dengan kontribusi terbesar terhadap inflasi Sumut juga mengalami inflasi sebesar 0,29 persen di Juni 2023," kata Hasanuddin, Senin (3/7/2023).
Hasanuddin lebih lanjut mengatakan, inflasi di Juni 2023 ini terjadi karena adanya kenaikan harga di sejumlah indeks harga kelompok pengeluaran. Seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 1,07 persen; kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,09 persen.
Kemudian kelompok kesehatan yang naik sebesar 0,13 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,26 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen. Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,11 persen. Lalu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,48 persen.
"Sementara untuk kelompok pengeluaran Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, kemudian kelompok pengeluaran Rekreasi, Olahraga, dan Budaya serta kelompok pendidikan, mengalami stagnasi tanpa peningkatan indeks," jelasnya.
"Sedangkan komoditas yang menahan laju inflasi adalah BBM yang turun 0,05 persen. Lalu ikan tongkol dan jeruk yang masing-masing turun 0,04 persen, ikan dencis yang turun 0,03 persen dan ongkos angkutan udara yang turun 0,02 persen," jelasnya.
Dengan inflasi yang terjadi pada Juni 2023 lalu, maka tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy) provinsi Sumatera Utara sebesar 2,55 persen dengan tingkat inflasi tahun berjalan (year to date/ytd) sebesar 0,68 persen.
"Tingkat inflasi kita (Sumut) di Juni 2023 yang mencapai 0,31 persen ini memang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya 0,14 persen. Namun jika dilihat secara tahunan atau dalam periode waktu berjalan, tingkat inflasi kita masih di bawah nasional yang inflasi tahunannya (yoy) mencapai 3,52 persen dengan inflasi tahun berjalan (ytd) sebesar 1,25 persen," tandasnya.
(SAN)