ECONOMICS

Infrastruktur Keuangan Belum Merata, Penggunaan Uang Tunai di RI Masih Tinggi

Dovana Hasiana/MPI 04/04/2023 12:44 WIB

Kenapa uang tunai masih dibutuhkan dan diminati masyarakat di tengah digitalisasi ekonomi? 

Infrastruktur Keuangan Belum Merata, Penggunaan Uang Tunai di RI Masih Tinggi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip mengungkap sejumlah bank besar nasional telah menyiapkan uang tunai. Jumlahnya pun diprediksi lebih besar bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Sehingga dalam prediksi awal, ia mengatakan akan terjadi peningkatan peredaran uang sebesar 10% - 15% di Lebaran 2023. 

Hal tersebut tentu menimbulkan sejumlah pertanyaan, khususnya kenapa uang tunai masih dibutuhkan dan diminati masyarakat di tengah digitalisasi ekonomi? 

“Tentunya ini berkaitan dengan budaya Indonesia dan kondisi di beberapa daerah,” ujar Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence, Sunarsip dalam program Market Review IDXChannel, Selasa (4/4/2023) 

Menurut Sunarsip, terdapat dua aspek yang melandasi fenomena tersebut. Pertama, hal tersebut sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia dengan membagikan tunjangan hari raya (THR). 

Apalagi, terdapat peningkatan animo mudik pada tahun ini bila dibandingkan tahun - tahun sebelumnya. Hal ini juga sejalan dengan pemulihan ekonomi. 

Kedua, tidak meratanya infrastruktur keuangan digital di beberapa daerah Indonesia. Hal ini turut mempengaruhi perilaku masyarakat, khususnya bagi kaum milenial dan Gen Z yang sebelumnya sudah terbiasa menerapkan transaksi pembayaran tanpa uang tunai (cashless). 

“Perjalanan mudik itu melibatkan pergerakan dari kota ke desa. Mungkin ketika masih berada di kota atau di daerah yang memiliki infrastruktur digital, transaksi mereka akan cashless, tapi uang tunai dibutuhkan di daerah yang tidak memiliki infrastruktur digital. Misalnya, di pasar tradisional di pedesaan kan belum ada Qris, jadi harus pakai uang tunai,” imbuhnya.

Sunarsip menambahkan, momentum lebaran dapat dijadikan sebagai kesempatan bagi Bank Indonesia dan bank-bank nasional untuk memperkuat kerjasama dalam membangun infrastruktur digital di daerah-daerah yang belum tersentuh. 

Menurutnya, ketidaktersediaan tersebut turut mempengaruhi bank karena harus menambah alokasi uang tunai di anjungan tunai mandiri (ATM) khususnya yang berada di pedesaan. 

“Selain itu, BI dan bank - bank nasional juga bisa mempromosikan transaksi keuangan digital kepada masyarakat di saat menjelang lebaran ini. Pasti pesan tersebut lebih didengarkan oleh publik karena ini berkaitan dengan kebutuhan mereka,” pungkasnya.  

Sebagai informasi, sejumlah bank yang menyediakan uang tunai adalah Bank Mandiri (Persero) TBK yang menyiapkan 49,6 triliun pada periode 29 Maret - 26 April 2023, meningkat 7,9% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK yang menyiapkan Rp32 triliun, Bank Negara Indonesia (Persero) TBK yang menyediakan dana tunai Rp45,87 Triliun atau meningkat 5,4 persen dan Bank Indonesia yang menyiapkan Rp195 triliun atau meningkat 8,22% untuk menyambut Lebaran 2023. 

(SLF) 

SHARE