Ingin Berhemat, Menhub Minta Organda Kelola Terminal Bus
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mempersilakan pihak swasta dalam hal ini Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk mengelola terminal bus.Â
IDXChannel - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mempersilakan pihak swasta dalam hal ini Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk mengelola terminal bus.
Langkah Menhub ini bertujuannya supaya bisa lebih menghemat anggaran belanja kementerian serta menghindari penyimpangan.
"Tapi pagi kami rapat dengan Organda, kita banyak terminal, silakan anggota Organda mengelola, agar APBN yang dikeluarkan setiap terminal dipikul mereka," katanya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (26/8/2021).
Menurut Menhub Budi, saat ini juga banyak penyimpangan yang terjadi di terminal. Dimana operasi bus berangkat dari pool masing-masing tidak melalui terminal, sehingga jika dikelola oleh swasta harapannya keberangkatan bus jadi terpusat di terminal.
“Karena terjadi penyimpangan terminal ada tapi anggota bus berangkat dari pool masing - masing, sekarang silakan kelola," jelasnya.
Kementerian Perhubungan menganggarkan dana sebesar Rp21,6 triliun dalam pagu anggaran tahun 2022 untuk membangun infrastruktur konektivitas di tanah air. Itu merupakan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022, antara lain pembangunan enam bandara baru, tiga pelabuhan baru, tiga terminal baru penumpang tipe A, dan empat terminal barang internasional.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan juga membuka usulan ini, pada 2019 lalu banyak mengundang investor swasta bekerja sama dalam pemanfaatan terminal bus tipe A yang dikelola Kementerian Perhubungan
Terminal tipe A ini biasanya melayani kendaraan penumpang umum untuk angkutan antar kota antar propinsi (AKAP), melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) atau Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) untuk prasarana di tempat lain.
Pada saat itu, Kementerian Perhubungan menawarkan 6 terminal tipe A dari total 20 terminal, juga memberlakukan konsep mix used pada 6 terminal. Antara lain, Terminal Tirtonadi Solo, Terminal Harjamukti Cirebon, Terminal Tawang Alun Jember, Terminal Mangkang Semarang, Terimal Ciakar Sumedang, dan terminal Sanusi Sukabumi. (RAMA)