ECONOMICS

Ingin RI Jadi Negara Maju, Purbaya Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Double Digit

Anggie Ariesta 10/10/2025 13:07 WIB

Purbaya mengatakan Indonesia harus berani menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius hingga dua digit, jika ingin benar-benar menjadi negara maju.

Ingin RI Jadi Negara Maju, Purbaya Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Double Digit. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memaparkan bahwa Indonesia harus berani menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius, bahkan hingga dua digit, jika ingin benar-benar beralih menjadi negara maju.

Purbaya menyebutkan negara-negara seperti Korea Selatan, Taiwan, dan China berpegangan pada pertumbuhan yang sangat tinggi selama satu dekade lebih.

“Bicara tentang strategi pertumbuhan, pertumbuhan ekonomi 8 persen boleh juga, walaupun jalannya akan menantang. Kita harus taruh target lebih tinggi kalau kita mau jadi negara maju. Karena negara-negara seperti Jepang, Korea, Taiwan, China menaikkan target ekonominya tumbuh double digit selama lebih dari 10 tahun sebelum menjadi negara maju. Kalau kita tetap di 5 persen aja tentu rentan (stagnan),” ujar Purbaya dalam acara Prasasti Luncheon Talk, dikutip Jumat (10/10/2025).

Dari studi kasus negara-negara maju di Asia, Purbaya menekankan bahwa kunci untuk mencapai lompatan pertumbuhan (growth leap) adalah melalui transformasi ekonomi. 

Menkeu menyebut ada pergeseran dari basis pertanian (agriculture based) menuju basis manufaktur (manufacturing based), sebelum akhirnya beranjak ke basis jasa (service based).

"Intinya adalah melakukan transformasi ekonomi. Sejumlah negara melakukan transformasi ekonomi dari agriculture based menuju manufacturing based, dan kemudian ke service based. Negara seperti China, Korsel, dan Jerman konsisten me-maintain basis manufaktur mereka,” urainya.

Purbaya menegaskan, upaya transformasi menuju manufaktur, khususnya manufaktur berteknologi tinggi, tidak boleh terhenti, sembari sektor pertanian tetap dijaga.

"Semua program yang bertujuan mempercepat transformasi ke manufacture based terutama yang berteknologi tinggi adalah fokus strategis yang harus kita hadapi dengan serius," kata dia.

Untuk mengakselerasi pertumbuhan menuju target 8 persen, Purbaya menyebut strategi utama pemerintah yaitu menjadikan sektor swasta sebagai motor utama pertumbuhan, dengan APBN berperan sebagai katalis. Strategi ini berfokus pada sektor bernilai tambah dan multiplier tinggi, serta revitalisasi sektor padat karya.

“Sektor swasta harus menjadi motor utama pertumbuhan. Pemerintah berperan menyiapkan iklim usaha yang kondusif, memperbaiki regulasi, dan mempercepat realisasi anggaran serta belanja kementerian/lembaga. Kita sudah mulai dengan membentuk tim akselerasi percepatan ekonomi, untuk menyelesaikan bottleneck investasi,” ucapnya.

Purbaya juga mengidentifikasi Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi Langsung Asing sebagai komponen vital, mencontohkan keberhasilan Singapura dan Vietnam. Ia berkomitmen akan turut menjamin iklim investasi.

“Saya punya pengalaman sejak 2016–2019 mengurai hambatan investasi. Saat itu ada 193 kasus bottleneck dengan nilai Rp893 triliun. Dengan pola yang sama, saya yakin kita bisa memperbaiki iklim investasi ke depan,” tuturnya.

Purbaya meyakini, jika mesin pertumbuhan pemerintah (fiskal) dan swasta dapat berjalan sinergis, target pertumbuhan yang lebih tinggi dapat dicapai.

"Selama dua puluh tahun terakhir, mesin kita berjalan timpang. Ke depan, kita akan hidupkan dua-duanya. Jika kita jalankan keduanya, angka 6 hingga 6,5 persen seharusnya tidak terlalu sulit selama setahun ke depan," kata dia.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE