ECONOMICS

Ini Alasan Erick Thohir Copot Direksi Pertamina

Suparjo Ramalan 10/03/2023 06:32 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan alasannya mencopot salah satu direksi Pertamina pasca terbakarnya Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara.

Ini Alasan Erick Thohir Copot Direksi Pertamina (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasannya mencopot jabatan Dedi Sunardi sebagai Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) pasca terbakarnya Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara.

Ia mengatakan, posisi Direksi dan Komisaris Pertamina bukan hanya soal jabatan, namun juga soal tanggung jawab atas tugas yang diemban. Dalam konteks ini Erick menyinggung insiden kebakaran Terminal atau Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara. 

"Kejadian kemarin (kebakaran Depo BBM Plumpang) ini kan tentu ada sebab dan akibatnya, kan kita menjadi Direksi, Komisaris itu tidak hanya jabatan, tapi harus tanggung jawabannya," ungkap Erick saat ditemui di kawasan GBK, dikutip Jumat (10/3/2023). 

Pada saat insiden yang menelan korban jiwa itu terjadi, Erick mengaku langsung menginstruksikan sejumlah Direksi Pertamina kembali ke Jakarta. Naasnya, hanya beberapa Direksi saja yang mematuhi permintaan tersebut.

Diketahui, saat itu Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, sedang berada di Jepang. Dia melakukan perjalanan bisnis ke negara Sakura bersama dengan Direktur Utama BUMN lainnya.

Sementara, Direksi lain termasuk Dedi Sunardi tidak diketahui pasti, apakah mereka juga bersama dengan Nicke atau justru berada di Jakarta. 

Erick kesal karena sebagian Direksi tidak berada di lokasi pasca kebakaran Jumat malam itu, sementara ledakan pipa penyalur BBM di terminal mengalami ledakan dan menewaskan belas warga. 

"Saya meminta seluruh Direksi Pertamina pulang, ada yang pulang, ada yang enggak pulang, saya catet yang enggak pulang, ketika rakyat ada yang meninggal, masa kita enggak hadir, saya aja pulang dari Surabaya padahal saya ada event besar di Surabaya, tapi saya pulang, hal ini menjadi tanggung jawab," kata dia. 

Tak hanya itu, 2 tahun lalu atau sebelum insiden kebakaran, Erick meminta petinggi BUMN di sektor minyak dan gas bumi (Migas) ini melakukan kajian dan mengambil langkah strategis terkait posisi Depo BBM yang berada di tengah pemukiman padat penduduk. 

Peringatan itu terkait dengan sistem health, safety, security, and environment (HSSE) atau risiko bisnis perusahaan. 

"Mencopot, mencopot kan enggak enak. Saya punya alasan sudah 2 tahun, hal ini saya sudah minta diagendakan di strategikan," tandas Erick. (RRD)

SHARE