ECONOMICS

Ini Alasan PLN Pilih Mobil Listrik asal China sebagai Kendaraan Operasional

M Fadli Ramadan 17/03/2024 09:03 WIB

PT PLN (Persero) memutuskan membeli 10.000 unit mobil listrik BYD sebagai kendaraan operasional.

Ini Alasan PLN Pilih Mobil Listrik asal China sebagai Kendaraan Operasional. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – PT PLN (Persero) memutuskan membeli 10.000 unit mobil listrik BYD sebagai kendaraan operasional. Perusahaan listrik negara itu memboyong ketiga model yang ditawarkan, yakni Dolphin, Atto 3, dan Seal, yang berstatus CBU alias diimpor langsung dari China.

Saat ini, BYD belum mendapatkan insentif potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10 persen karena masih berstatus CBU. Tapi, bea masuk dan PPnBM mobil listrik tersebut ditanggung oleh negara.

Namun, BYD telah berkomitmen untuk membangun pabrik dengan berinvestasi sebesar USD1,3 miliar atau setara Rp20 triliun. Ini merupakan bagian dari perjanjian antara perusahaan dan pemerintah yang mewajibkannya membangun fasilitas pabrik dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi mengungkapkan alasan memilih BYD ketimbang merek lain sebagai kendaraan opersional. Dikatakannya, brand asal China itu saat ini menjadi pemimpin pasar kendaraan listrik secara global.

“Kami melihat BYD sebagai industri leader dunia memberikan jaminan dukungan, karena kami ingin bekerja sama untuk the best industri,” kata Ari di Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2024).

Alasan lainnya, Ari menjelaskan colokan mobil listrik BYD serupa dengan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), baik pakai daya listrik tidak searah alias AC, atau listrik searah atau DC dengan fast charging dan ultra-fast charging yang sesuai dengan milik PLN.

“Yang jelas standarnya sudah tersedia, tidak khawatir charging yang tidak suport mobil BYD mungkin itu yang menjadi pilihan PLN. Kemudian oerasionalnya terpenuhi atau enggak, dan BYD selalu berinovasi,” ujarnya.

Seluruh mobil listrik tersebut, dijelaskan Ari akan disebar ke jaringan PLN di seluruh Indonesia. Hal ini berdasarkan arahan presiden yang mewajibkan kementerian dan lembaga untuk menggunakan kendaraan listrik.

“Nantinya, 10 ribu unit itu tiga-tiganya (model BYD). Untuk operasional kantor dari level unit usaha, kami punya 1.000 kantor pakai EV dari semua model, dan PLN punya 10 sub holding dan anak perusuhaan yang akan diprovide,” ungkapnya.

(DKH)

SHARE