ECONOMICS

Ini Jurus Dirut Mitratel (MTEL) untuk Jadi Perusahaan Digital Infrastructure

Anggie Ariesta 08/07/2022 10:41 WIB

Sampai dengan kuartal pertama tahun ini, Mitratel telah mengantongi kontrak fiber optic sekitar 7.000 kilometer (km).

Ini Jurus Dirut Mitratel (MTEL) untuk Jadi Perusahaan Digital Infrastructure (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berencana bertransformasi menjadi perusahaan digital infrastructure yakni salah satunya dengan mengembangkan jaringan fiber optik.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus A Hartoko mengatakan, selaras dengan strategi usaha dan Kementerian BUMN untuk mendorong tumbuhnya perekonomian melalui jaringan digital yang tentu Mitratel menselaraskan hal tersebut.

"Sesuai dengan strategi yang sudah dijalankan kedepan dan kita tahu bisnis tower kita dibangun tidak semata-mata untuk pengembangan space tower tapi pengembangan portfolio termasuk membangun infrastruktur fiber optik," ujar Theodorus dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Jumat (8/7/2022).

Adapun Mitratel melihat kebutuhan akan data dan internet di Indonesia sangat masif. Hal itu juga dipacu dari gaya hidup yang semakin berubah saat ini dimana dunia digital menuntuk kesahihan infrastuktur digital yang ada saat ini.

"Saat ini kami sudah mulai masuk ke mendukung mobile operator reguler untuk memperbaiki kualitas mereka dengan pengembangan jaringan fiber optik," kata Theodorus.

Pertumbuhan tersebut di klaim luar biasa. Hingga kuartal II 2022 saja, sudah 7.600 km dan ini akan selalu tumbuh kedepan.

Perangkat telekomunikasi mobile ini membutuhkan konektifitas antar menara, yang kita tahu sebelumnya hanya jaringan radio. Sampai dengan saat ini teknologi fiber optik bagus untuk menggantikan jaringan konvensional.

Diketahui, sampai dengan kuartal pertama tahun ini, Mitratel telah mengantongi kontrak fiber optic sekitar 7.000 kilometer (km). Oleh karena itu, pihaknya sedang melakukan peninjauan kembali.

"Membutuhkan 5-6 bulan untuk jaringan tersebut bisa dilakukan. Hampir di seluruh Indonesia kita lakukan secara bertahap," katanya.

Memang secara EBITDA margin, tidak akan setinggi dari menara. Namun prospek perkembangan fiber optik ini cukup bagus di pasar untuk mendukung 5G. Mitratel sebelumnya menjelaskan seluruh fiber optik yang dibangun saat ini merupakan pesanan dari mobile network operator (MNO) alias operator seluler.

Untuk membangun fiber optik tersebut, Mitratel menyiapkan alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 500 miliar. Secara total, alokasi capex untuk tahun 2022 adalah sebesar Rp 9,9 triliun.

Saat ini, fiber optik tersebut tengah dibangun di Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Bali, dan Kepulauan Riau.

(SAN)

SHARE