Ini Keren Banget, Jengkol dari Jawa Barat Tembus Pasar Dubai
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melepas ekspor perdana komoditas buah-buahan dan fesyen muslim ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
IDXChannel - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melepas ekspor perdana komoditas buah-buahan dan fesyen muslim ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) sebagai tindak lanjut event Dubai Expo 2021 yang dihadirinya, belum lama ini.
Salah satu komoditas buah-buahan yang diekspor adalah jengkol. Selain jengkol, komoditas lainnya yang diekspor adalah manggis, rambutan, dan salak. Adapun produk fesyen muslim yang diekspor, yakni sarung, baju muslim, peci, hingga mukena.
Ekspor berbagai komoditas buah-buahan dan produk fesyen muslim tersebut merupakan permintaan dari Epicstar Group selaku buyer dari Dubai. Ekspor produk buah-buahan dipenuhi oleh Koperasi Pesantren Al-Ittifaq, sedangkan produk fesyen muslim dipenuhi oleh Koperasi Pesantren Daarut Tauhid.
Ridwan Kamil mengaku, menaruh perhatian pada ekspor jengkol itu. Menurut dia, dengan ekspor Jengkol, Jabar bisa memasyarakatkan jengkol di pasar global, termasuk Dubai, UAE.
Apalagi, kata Ridwan Kamil, jengkol menjadi salah satu komoditas unggulan Jabar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, produksijengkol di Jabar mencapai 16.110 ton.
Selain jengkol, buah manggis juga merupakan salah satu komoditas andalan ekspor dari sektor pertanian. Apalagi, Jabar merupakan salah satu daerah penghasil utama buah manggis di Indonesia.
Berdasarkan data BPS tahun 2020, produksi manggis Jabar menjadi yang terbesar di Indonesia sebesar 90.269 ton. Daerah unggulan penghasil manggis antara lain Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Sukabumi.
"Saya ekspor jengkol ini juga penting untuk mengjengkolkan masyarakat dan memasyarakatkan jengkol ke seluruh dunia. Kita ekspor ke Dubai hasil lobi-lobi yang kami lakukan saat Dubai Expo," kata Ridwan Kamil saat melepas ekspor tersebut di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (13/12/2021).
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, ekspor ini juga menjadi langkah awal agar pesantren di Jabar bisa mewujudkan kemandirian ekonomi. Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa produk-produk pesantren bisa dijual ke pasar dunia.
"Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Sehingga, suatu hari, mimpi pesantren-pesantren di Jawa Barat itu mandiri penuh dengan kemandirian ekonomi akan terwujud. Dunia itu sangat luas, tidak hanya dijangkau oleh level kabupaten atau provinsi atau nasional, pasar itu seluas dunia ini," tuturnya.
Kang Emil pun meminta agar kegiatan ekspor ini terus dikembangkan. Menurutnya, perlu adanya perluasan pasar ke negara-negara lainya, agar semakin banyak produk-produk Jabar bisa mendunia.
"Ini tangga pertama, kita harus jemput seratus tangga berikutnya, perluas lagi produk-produknya," tandasnya. (TYO)