Ini Pandangan Ekonomi Kamala Harris, Pendukung Big Tech dan Energi Bersih
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris berpotensi menjadi calon presiden pada pemilu November nanti.
IDXChannel - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris berpotensi menjadi calon presiden pada pemilu November nanti. Dia telah mengumpulkan cukup dukungan untuk mengamankan tiket pada Konvensi Nasional Partai Demokrat bulan depan.
Berikut pandangannya terkait sejumlah isu bisnis utama:
Big tech
Saat mencalonkan diri sebagai jaksa agung California, Harris mengatakan dirinya adalah pendukung kapitalisme. Dia akrab dengan para eksekutif dan investor teknologi terkemuka.
Dia menghadiri pernikahan Sean Parker, seorang eksekutif awal Facebook. Kakak iparnya, Tony West, adalah kepala bagian hukum Uber.
Sejumlah pendukung Harris di kalangan Silicon Valley antara lain pemodal ventura terkemuka dan salah satu pendiri LinkedIn Reid Hoffman, miliarder John Doerr, dan pemodal ventura Ron Conway. Para eksekutif big tech juga mendukungnya, termasuk Sheryl Sandberg, yang pernah menjabat sebagai chief operating officer Facebook, serta Marc Benioff yang merupakan CEO Salesforce.
Posisi Harris dalam bidang energi serupa dengan posisi Presiden Joe Biden. Sepanjang kariernya, Harris menegaskan bahwa energi bersih dan keadilan lingkungan adalah isu prioritas.
Sepanjang kariernya sebagai penegak hukum, Harris kerap bersikap keras terhadap perusahaan minyak besar. Dia beberapa kali mengajukan tuntutan hukum kepada pelaku industri bahan bakar fosil.
Iklim
Tahun lalu, Harris memulai debutnya di negosiasi iklim internasional, mengumumkan komitmen USD3 miliar untuk Dana Iklim Hijau dan menyampaikan pidato internasional besar pertamanya yang berfokus pada iklim.
Sebagai wakil presiden, Harris juga terlibat dalam peluncuran kebijakan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) yang mendorong keadilan lingkungan. Dia mendukung program bernilai miliaran dolar untuk mengganti pipa timbal dan cat timbal di seluruh negeri. (WHY)