ECONOMICS

Ini Progres Negosiasi Dagang AS usai Trump Mundurkan Tenggat Waktu Tarif

Wahyu Dwi Anggoro 07/07/2025 12:05 WIB

Amerika Serikat (AS) terus melakukan negosiasi dagang dengan sejumlah negara di tengah semakin dekatnya tenggat waktu pemberlakuan tarif resiprokal.

Ini Progres Negosiasi Dagang AS usai Trump Mundurkan Tenggat Waktu Tarif. (Foto: White House)

IDXChannel - Amerika Serikat (AS) terus melakukan negosiasi dagang dengan sejumlah negara di tengah semakin dekatnya tenggat waktu pemberlakuan tarif resiprokal.

Dilansir dari AFP pada Senin (7/7/2025), Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengisyaratkan tenggat waktu pemberlakuan tarif resiprokal akan diundur dari 9 Juli ke 1 Agustus.

Berikut progres negosiasi dagang antara AS dengan sejumlah negara:

1. Uni Eropa
Pekan lalu, Uni Eropa menyatakan siap untuk mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Kedua belah pihak melakukan pertemuan pada Kamis.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan, pembicaraan dagang dengan Uni Eropa membuat kemajuan yang sangat baik setelah awal yang lambat.

Tanpa kesepakatan, tarif resiprokal AS atas barang-barang Uni Eropa akan naik dua kali lipat dari batas dasar 10 persen menjadi 20 persen. Trump bahkan sempat mengancam akan menaikkan angkanya hingga 50 persen.

2. Vietnam
Washington dan Hanoi meluncurkan pakta perdagangan pada Rabu lalu. Namun, rincian dari kesepakatan tersebut masih difinalisasi kedua belah pihak.

Trump mengatakan, tarif resiprokal untuk produk Vietnam akan turun menjadi 20 persen dari 46 persen. Namun, AS akan mengenakan tarif 40 persen untuk produk buatan negara ketiga yang dikirim ke AS melalui Vietnam.

Perusahaan China kerap memanfaatkan Vietnam untuk menghindari tarif tinggi AS. Mereka mengirim barang ke AS melalui Vietnam.

3. Jepang
Meskipun merupakan sekutu dekat AS, negosiasi tarif antara Tokyo dan Washington berlangsung alot. Utusan Perdagangan Jepang Ryosei Akazawa telah melakukan banyak perjalanan ke Washington hingga akhir Juni.

Trump baru-baru ini mengkritik apa yang ia gambarkan sebagai keengganan Jepang untuk membuka diri terhadap ekspor beras dan mobil AS. DIa mengancam akan mengenakan tarif resiprokal hingga ke 35 persen ke Negeri Sakura tersebut, lebih tinggi dari angka 24 persen yang diumumkan pada April.

4. India
Produsen dan eksportir India optimistis dapat menghindari tarif tinggi AS. Negosiasi antara kedua negara berjalan dengan baik selama berminggu-minggu.

Trump mengisyaratkan segera menyelesaikan kesepakatan dagang dengan India. New Delhi menyatakan perdagangan produk pertanian menjadi fokus utama negosiasi antara kedua negara.

5. Korea Selatan
Korea Selatan, yang sudah terhuyung-huyung akibat tarif AS atas impor baja dan mobil, ingin menghindari pengenaan tarif resiprokal sebesar 25 persen atas produk lainnya.

Korea Selatan pesimistis dapat mencapai kesepakatan dagang dengan AS tepat waktu. Seoul mendorong agar waktu negosiasi bisa diperpanjang.

6. Indonesia dan negara Asia lainnya
Negara-negara ekonomi Asia lainnya termasuk Indonesia, Thailand, dan Kamboja, yang menghadapi tarif sebesar 49 persen, menunggu dengan napas tertahan.

Indonesia telah menunjukkan kesediaan untuk meningkatkan impor energi, pertanian, dan barang dagangan dari AS. Bangladesh mengusulkan untuk membeli pesawat Boeing dan meningkatkan impor produk pertanian AS. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE