ECONOMICS

Ini Strategi Indonesia Transisi dari Bahan Bakar Fosil ke Energi Terbarukan

Wahyu Dwi Anggoro 08/11/2023 11:25 WIB

Indonesia berkomitmen untuk mengurangi gas emisi rumah kaca dan mencapai net zero pada 2060 atau lebih cepat.

Ini Strategi Indonesia Transisi dari Bahan Bakar Fosil ke Energi Terbarukan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia berkomitmen untuk mengurangi gas emisi rumah kaca dan mencapai net zero pada 2060 atau lebih cepat.

Dalam acara Indonesia Australia Business Conference 2023 di Grand Hyatt Jakarta pada Rabu (8/11/2023), Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Irwandy menjelaskan program-program yang dijalankan pemerintah untuk mencapai target tersebut. 

Pertama, mengembangkan proyek energi terbarukan dengan mekanisme pengadaan yang lebih baik dan skema tarif yang lebih atraktif. Pemerintah merencanakan pembangkit listrik energi terbarukan dengan kapasitas 20,9 gigawatt hingga 2030.

"Minyak dan gas tetap berperan penting di masa transisi karena permintaan energi yang terus naik, khususnya di sektor transportasi. Minyak dan gas menjembatani transisi dari bahan bakal fosil ke energi terbarukan," kata Irwandy, mewakili Menter ESDM Arifin Tasrif.

Kedua, pemerintah juga mendorong pengembangan energi surya. Langkah ini mencakup pembangunan paler solar terapung di danau atau lokasi pembangkit listrik tenaga air.

Selanjutnya, pemerintah berencana untuk memensiunkan pembangkit listrik tenaga batu bara lebih awal. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon diokisda hingga 36 juta ton.

Selain itu, pemerintah mendorong konversi pembangkit listrik diesel dan pengembangan proyek energi panas bumi. Pemerintah akan memfasilitasi pendanaan untuk setidaknya sembilan area kerja energi panas bumi.

Di sektor transportasi, pemerintah mendukung penggunaan bahan bakar nabati dan pengembangan sektor kendaraan listrik. Roadmap kendaraan listrik menargetkan 13 juta kendaraan listrik roda dua dan dua juta kendaraan listrik roda empat pada 2030. (WHY)

SHARE