ECONOMICS

Ini Strategi Kemenhub Atasi Kemacetan Saat Mudik Lebaran

Azhfar Muhammad 11/04/2022 08:08 WIB

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah menyiapkan beberapa skenario guna mengatasi kemacetan.

Ini Strategi Kemenhub Atasi Kemacetan Saat Mudik Lebaran. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah menyiapkan beberapa skenario guna mengatasi kemacetan saat berlangsungnya mudik Lebaran 2022.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, sudah melakukan diskresi rekayasa lalu lintas, baik itu berupa penerapan sistem satu arah atau one way, contra flow, buka-tutup jalur, pengalihan jalur, ganjil-genap dan rekayasa lainnya.

“Penyiapan rekayasa lalu lintas telah disiapkan jauh-jauh hari oleh Korlantas Polri, bersama Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan Jasa Marga, dengan melakukan simulasi-simulasi sehingga dapat diprediksi berapa rasio kemacetan yang akan terjadi,” kata Budi Karya dalam keterangan resmi, Senin (11/4/2022).

Menhub menjelaskan, kepastian manajemen rekayasa lalu lintas yang akan ditetapkan pada masa mudik lebaran 2022 akan segera disampaikan oleh Korlantas Polri dan akan disosialisasikan lebih lanjut kepada masyarakat.

“Dengan animo masyarakat yang tinggi untuk mudik, kita ingin mengatur perjalalanan mudik yang aman dan sehat. Kelancaran, keselamatan, dan disiplin prokes menjadi keharusan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menhub menyampaikan untuk memperlancar arus penumpang maupun kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni, diimbau hanya kapal-kapal besar saja yang beroperasi. Sedangkan, untuk kelancaran arus lalu lintas di Jawa Tengah yang menjadi tujuan terbesar para pemudik, akan dilakukan rapat koordinasi dengan Korlantas, Ditlantas, Polda, serta Pemda Jateng.

Pada kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Santyabudi, mengatakan, akan segera mengumumkan skenario manajemen rekayasa lalu lintas saat arus mudik dan balik lebaran paling lambat dalam minggu ini.

“Diprediksi akan ada 85 juta orang yang akan mudik, dan sekitar 47 persennya menggunakan jalur darat. Untuk itu perlu diatur pergerakannya. Kami harapkan kesadaran dari para pengemudi dan pengguna jalan yang nantinya akan terkena dampak pengaturan rekayasa lalu lintas,” ujarnya.

Sementara, Kepala Badan Pengelolaan Jalan Tol, Danang Parikesit, menyampaikan, telah menyiapkan jalan tol sepanjang 2.500 km untuk dioperasikan selama mudik lebaran 2022. Dua juga memastikan, mulai H-10 masa mudik, tidak ada jalan tol yang berlubang dan konstruksi di jalan tol yang dapat mengganggu mobilitas masyarakat.

"Kami juga pesan agar memastikan untuk menjaga kondisi kendaraan dengan baik, kondisi kesehatan diri yang fit. Kami juga bahas untuk tidak memfungsikan gate Palimanan sehingga tidak ada antrean di sana," pungkas Danang. (TYO)

SHARE