Ini Tantangan Pemulihan Disparitas Tingkat Kemiskinan di Indonesia
Upaya penurunan kemiskinan di Indonesia yakni di desa dan kota, tidak terlalu berubah signifikan terutama pasca pandemi Covid.
IDXChannel - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Dhenny Yuarta Junifta membeberkan sejumlah faktor yang menjadi tantangan dalam memulihkan disparitas kemiskinan di Indonesia.
Dhenny mengatakan, upaya penurunan kemiskinan di Indonesia yakni di desa dan kota, tidak terlalu berubah signifikan terutama pasca pandemi Covid.
Dia menyebutkan disparitas kemiskinan khususnya di desa pasca pandemi, tidak mampu mengikuti perubahan pola ekonomi saat pemulihan. Adanya pergesaran pola ekonomi ini juga terjadi di perkotaan sehingga banyaknya warga desa yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut dan menjadi tenaga kerja yang tidak terserap.
"Saat pandemi, banyak sekali tenaga kerja yang kembali ke desa. Setelah pemulihan pasca pandemi, para tenaga kerja dari desa mencoba kembali ke kota namun telat terjadi pergeseran pola industri dan perdagangan yang cepat namun tidak bisa diikuti mereka," kata Dhenny dalam dialog di IDX Channel, Selasa (2/7/2024).
Dhenny melanjutkan, kondisi kemiskinan ini juga bertambah di pedesaan. Namun, Dhenny mengatakan berdasarkan data temuan Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas karateristik kemiskinan di desa berada di ambang batas standar.
"Sehingga ketika terjadi perbaikan ekonomi, kaum miskin di pedesaan mengalami peningkatan lebih cepat dibandingkan di perkotaan yang cukup pelik," katanya.
Lebih lanjut, Dhenny menjelaskan faktor kenaikan harga mulai dari bahan pangan, energi yang berdampak pada transportasi, juga mempengaruhi tingkat kemiskinan di perkotaan. Kondisi tersebut berbeda dengan situasi yang ada di pedesaan.
"Tingkat kesejahteraan di desa itu lebih baik dibandingkan perkotaan, kondisi ini dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan pokok dan transportasi yang berimbas pada masyarakat perkotaan. Kalau masyarakat di desa, kenaikan harga malah membuat positif lantaran banyaknya sumber daya disana," tutur Dhenny.
Diketahui, BPS mengungkapkan bahwa persentase tingkat kemiskinan di Indonesia hingga periode Maret 2024 mengalami penurunan sebesar 0,33% poin dibandingkan tahun lalu.
"Pada Maret 2024 persentase penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,03% atau sekitar 25,22 juta orang," kata Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi.
(SAN)