Inovasi UMKM dan Digital Perkuat Stabilitas Keuangan RI
Perekonomian nasional akan terus meningkat dengan diperkuat kebijakan-kebijakan sistem keuangan yang akomodatif di tingkat skala UMKM.
IDXChannel - Dinamika perekonomian global selama 2023 penuh ketidakpastian bahkan cenderung bergerak cepat dan memburuk. Bank Indonesia (BI) terus mewaspadai dampak buruk akibat potensi meningkatkan ketegangan geopolitik, yang saat ini tidak hanya terjadi antara Rusia-Ukraina, melainkan juga konflik Israel-Palestina.
BI mencatat, sinyal perekonomian global yang memburuk bisa dilihat dari pertumbuhan yang diperkirakan melemah 2,9% di tahun 2023, dan kembali melambat ke posisi 2,8% di tahun 2024. Selain itu, inflasi global diperkirakan masih tinggi.
Kepala Divisi Implementasi Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Jose Rizal menjelaskan, perekonomian nasional akan terus meningkat dengan diperkuat kebijakan-kebijakan sistem keuangan yang akomodatif di tingkat skala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selain itu, ekosistem digital juga turut mendorong optimalisasi potensi dan peluang sektor ekonomi digital.
“Literasi keuangan harus mendorong pemahaman akan peran ekonomi UMKM dan peluang ekonomi digital,” jelas Jose Rizal saat memberikan sambutan dalam acara Bincang Bareng Media (BBM) bersama para jurnalis di Hotel Pullman Bandung Grand Central, Selasa (14/11/2023).
BI menilai saat ini dua elemen UMKM dan digital telah menjadi pusat perekonomian nasional. Terlebih lagi peluang dan potensi ekspor produk UMKM Indnesia terbuka luas di pasar global.
Kepala Tim Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia KPWBI DKI Jakarta Eko Hermonsyah mencatat, sebanyak 97% sektor UMKM menyerap tenaga kerja di Indonesia. Di mana proporsi lapangan kerja sektor UMKM tercatat sebesar 99%.
“Sektor UMKM saat ini menjadi pusat perekonomian secara nasional. Untuk itu Bank Indonesia terus mendorong pengenalan market intelligence sektor usaha mikro,” terang Eko.
Dalam menghadapi tantangan UMKM dalam perekonomian Indonesia ke depan, BI terus mendorong perluasan akses pasar, akses pembiayaan serta akses manajemen dan produksi.
Selain itu, pelaku usaha UMKM diharapkan bisa mengotimalkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas di pasar ekspor dengan memanfaatkan ekosistem digitalisasi.
(YNA)